
Surabaya – Banyaknya penambahan kasus positif covid-19 di Jawa Timur kembali terjadi. Senin (22/6/2020), terjadi penambahan sebanyak 258 kasus, sehingga total kasus positif covid-19 di Jatim mencapai 9.840 kasus. Jumlah tersebut semakin mendekati jumlah kasus di DKI Jakarta yang mencapai 10.098 kasus.
Terkait penambahan tersebut, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menegaskan bahwa dengan semakin massifnya testing dan tracing yang dilakukan maka akan terjadi peningkatan jumlah kasus positif Covid-19. Bahkan, berdasarkan data yang ada dalam seminggu terakhir konfirmasi yang terdeteksi juga terus meningkat.
"Sampai hari ini, rapid test yang dilakukan di Jatim menjadi yang tertinggi di Indonesia yaitu sebanyak 213.211. Dimana, sebanyak 198.160 test dilakukan oleh Dinkes Kab/Kota dan 16.051 oleh tim Covid-19 Hunter Jatim," terang Gubernur Jatim yang akrab disapa Khofifah.
Jumlah rapid test masal ini lanjut Khofifah, juga lebih tinggi dari beberapa wilayah di Jawa. Antara lain berdasarkan data website resmi dari DKI Jakarta jumlah rapid testnya sebanyak 198.160 dan Jawa Barat sebanyak 156.674 tes.
Bahkan saat ini Kota Madiun sudah mengawali masuk zona hijau. Sedangkan yang masih zona merah tinggal 7 daerah, sementara 30 daerah lainnya sudah masuk zona oranye dan kuning.
Dari 9.840 kasus positif covid-19, diketahui 5.930 orang (60,26%) masih dalam perawatan. Sedangkan penambahan kasus positif ini tersebar di Surabaya sebanyak 143, Sidoarjo 25, Gresik 17, Bojonegoro 13, Sumenep 10, Bangkalan 8, Kab Mojokerto 6, Lamongan 5. Kemudian masing-masing 3 kasus yakni Kota Probolinggo, Pamekasan, Nganjuk, Kota Malang, dan Situbondo. Kota Kediri 2, Pacitan 2, Kab Pasuruan 2. Lalu masing-masing 1 kasus meliputi Lumajang, Bondowoso, Kota Blitar, Ponorogo, Trenggalek, Banyuwangi, Jombang, Kota Mojokerto, Kab Probolinggo, dan Jember.
Untuk pasien sembuh tambah 60 orang sehingga mencapai 2.915 orang (29,62%). Mereka tersebar di Kota Surabaya ada 36, Gresik 3, Sampang 3, Nganjuk 3. Lalu masing-masing 2 orang yakni Lamongan, Sidoarjo, dan Kota Mojokerto. Kemudian, Kota Madiun, Kota Blitar, Kab Madiun, Kota Kediri, Kab Mojokerto, Pacitan, Bangkalan dan Situbondo masing masing 1 orang.
Pasien meninggal tambah 13 orang sehingga menjadi 744 orang atau 7,56%. Tersebar di Gresik 2, Sidoarjo 3, Kab Probolinggo 1, Pacitan 1, Kab Pasuruan 1, Bangkan 1 dan Kota Surabaya 4.
Untuk kasus PDP, lanjut Khofifah bertambah 151 kasus baru, sehingga akumulasinya menjadi sebanyak 9.401 kasus di Jatim. “Dari jumlah tersebut, sebanyak 4.023 orang masih diawasi, lalu 4.228 orang sudah tak diawasi dan 1.150 orang meninggal dunia,” katanya.
Kemudian untuk kasus ODP berkurang 305 kasus, sehingga totalnya menjadi 27.449 kasus di Jatim. “Dari jumlah tersebut, sebanyak 3.865 orang masih dipantau, lalu 23.448 orang sudah tak dipantau dan 136 orang meninggal dunia,” beber Gubernur Jatim.
OTG juga bertambah cukup banyak yakni 568 kasus baru sehingga akumulasinya menjadi 31.941 kasus di Jatim. “OTG dan ODP yang jumlahnya masih sangat banyak itulah yang menjadi sasaran utama dari test massal yang masif di berbagai daerah di Jatim, sehingga penambahan kasus baru positif masih tinggi di Jatim,” tegas Khofifah. (ufi)