07 April 2025

Get In Touch

Begini Cara Kurangi Konsumsi Junk Food Berlebih

Ilustrasi menolak makanan junk food. (Foto: Pixabay)
Ilustrasi menolak makanan junk food. (Foto: Pixabay)

SURABAYA (Lenteratoday) - Dr Siti Rahayu Nadhiroh SKM M Kes, menyebut, mengonsumsi junk food berlebih dapat mengganggu fungsi otak, mengurangi konsentrasi, dan merusak ingatan.

Bahkan dalam jangka panjangnya, dapat meningkatkan risiko obesitas, diabetes, penyakit kardiovaskular, hipertensi, dan stroke. 

"Karena serat yang kurang pada junk food membuat perasaan kenyang tidak bertahan lama. Hal itu menyebabkan penurunan energi dan peningkatan rasa lapar," kata Dr Nadhiroh, Jumat (9/02/2024).

Dosen sekaligus peneliti dari FKM Unair ini menuturkan, jika kebiasaan mengonsumsi junk food banyak dipengaruhi oleh ketersediaan, paparan iklan dan kesadaran individu. 

Menurutnya, untuk mengurangi konsumsi junk food yang berlebih diperlukan upaya perubahan perilaku menuju pola makan sehat. Dalam hal ini, kolaborasi antara individu, pemerintah, akademisi, dan masyarakat diperlukan.

“Untuk mengurangi dampak buruk konsumsi junk food, perlu adanya pembatasan penjualan dan iklan junk food, promosi makanan sehat sesuai gizi seimbang, dan penelitian lebih lanjut terkait perubahan perilaku. Pemerintah, akademisi, dan masyarakat perlu bekerja bersama dalam merumuskan solusi untuk mengurangi prevalensi konsumsi junk food, khususnya di kalangan anak muda dan mahasiswa,” jelasnya.

Tak lupa, ia juga berpesan kepada masyarakat untuk mulai menerapkan perilaku hidup sehat. Seperti mengonsumsi makanan kaya akan zat gizi dan berolahraga.

"Karena dengan melakukan hal tersebut (konsumsi makanan sehat dan olahraga) bisa mencegah tubuh kita dari berbagai penyakit," tukasnya. (*)

Reporter: Amanah Nur Asiah (mg) | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.