SURABAYA (Lenteratoday) - Saat ini makanan jenis junk food semakin bervariasi. Selain menawarkan rasa yang enak, junk food banyak dipilih masyarakat karena penyajiannya lebih praktis. Namun, jika dikonsumsi terlalu sering, junk food bisa berdampak serius bagi tubuh. Lalu, apa saja dampaknya?
Menurut Dr Siti Rahayu Nadhiroh SKM M Kes, junk food rendah akan zat-zat gizi seperti vitamin dan mineral, namun tinggi akan kandungan energi, garam, gula, atau lemak.
"Kenapa disebut junk food? Karena makanan jenis ini tidak berperan dalam pola makan yang sehat, khususnya jika dikonsumsi secara berlebihan," kata Dr Nadhiroh, Jumat (9/02/2024).
Peneliti Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Unair ini menjelaskan, memang muncul keraguan atas klaim bahwa konsumsi junk food berdampak serius.
Hal itu karena efek terlalu banyak atau mengonsumsi junk food berlebihan bersifat jangka panjang. Bahkan beberapa studi dan penelitian juga telah membuktikan efek negatif jangka panjang dari kebiasaan mengkonsumsi junk food itu.
“Dampaknya mungkin tidak dirasakan langsung. Tetapi banyak penelitian telah membuktikan efek negatif dari kebiasaan mengonsumsi junk food,” jelasnya.
Ia juga menyebut terkait dampak jangka pendeknya, misalnya rasa lelah, kembung, dan sulit berkonsentrasi.
Sementara untuk dampak jangka panjangnya dapat meningkatkan risiko obesitas, diabetes, penyakit kardiovaskular, hipertensi, dan stroke.
"Karena terlalu banyak lemak jenuh dalam junk food dapat meningkatkan produksi kolesterol 'jahat' dalam tubuh. Itu meningkatkan risiko terkena penyakit jantung," tukasnya.
Reporter: Amanah Nur Asiah (mg) | Editor : Lutfiyu Handi
.jpg)
