09 April 2025

Get In Touch

Sedikitnya 14 Orang Tewas Akibat Runtuhnya Tambang Emas Ilegal di Venezuela

Yorvis Hernandez, penambang berusia 34 tahun sedang dirawat medis di tenda sebelah pertambangan setelah runtuh di La Paragua, wilayah bagian Bolivar, Venezuela, Rabu (21/2/2024). (Foto: AP /Andrea Calma)
Yorvis Hernandez, penambang berusia 34 tahun sedang dirawat medis di tenda sebelah pertambangan setelah runtuh di La Paragua, wilayah bagian Bolivar, Venezuela, Rabu (21/2/2024). (Foto: AP /Andrea Calma)

LA PARAGUA (Lenteratoday) - Runtuhnya sebuah tambang emas terbuka yang dioperasikan secara ilegal di Venezuela Tengah, menewaskan sedikitnya 14 orang dan melukai beberapa lainnya, kata pihak berwenang negara bagian pada hari Rabu (21/2/2024). Sementara para pejabat lain melaporkan bahwa masih ada beberapa orang yang mungkin masih terperangkap.

Gubernur negara bagian Bolivar, Angel Marcano, mengatakan kepada para wartawan setempat bahwa 14 mayat telah diangkat sejauh ini, dan pihak berwenang mengetahui sedikitnya 11 orang terluka.

"Kami akan terus melakukan oprasi penyelamatan," katanya, sementara para kerabat menuntut upaya penyelamatan segera.

Kecelakaan tersebut terjadi di kota Angostura pada hari Selasa (20/2/2024) ketika runtuhnya sebuah tembok di pertambangan yang dikenal dengan nama Bulla Loca dimana hanya dapat dijangkau dengan naik perahu selama berjam-jam.

Walikota Angostura Yorgi Arciniega mengatakan pada hari Selasa malam (20/2/2024) bahwa ia berencana membawa "sekitar 30 peti mati" ke perkampungan dekat tambang. Ini mengindikasikan bahwa para pejabat khawatir jumlah korban tewas dapat meningkat menjadi puluhan.

Kerabat para penambang berkumpul di La Paragua, desa terdekat dari tambang untuk meminta pemerintah mengirim pesawat ke lokasi terpencil itu demi menyelamatkan para korban terluka dan menemukan jenazah.

"Kami di sini menunggu, tolong pemerintah membantu kami dengan helikopter, pesawat, apa saja," kata Karina Ríos, anak dari seorang ayah yang terperangkap dalam runtuhan tersebut. "Ada beberapa orang yang meninggal, ada yang terluka, tetapi, kenapa mereka tidak memberikan dukungan kepada kami, di mana mereka?"

Ríos mengatakan jika ia khawatir mayat-mayat itu akan cepat membusuk karena kondisi di sana.

Pemerintah Venezuela pada tahun 2016 menetapkan zona pengembangan pertambangan besar yang membentang di tengah negara itu sebagai tambahan pendapatan bersama industri minyak. Sejak itu, operasi penambangan emas, berlian, tembaga, dan mineral lainnya telah berkembang di dalam dan luar zona tersebut.

Banyak tambang yang beroperasi di luar atau pinggiran wilayah hukum. Mereka menawarkan pekerjaan yang menggiurkan bagi warga biasa dia Venezuela, tetapi resikonya sangatlah brutal.

Seorang penambang bernama Carlos Marcano, 71 tahun, berhasil selamat dari runtuhan dan sampai di tenda medis triase di La Paragua pada hari Rabu (21/2/2024). Dia menggambarkan situasi mencekam di tambang tersebut dengan berkata "sangat memprihatinkan."

"Kita tidak ingin rekan kerja kami, sesama manusia mati seperti itu," katanya. "Beberapa dari kami berhasil selamat, beberapa ada yang terluka, tetapi masih ada sejumlah korban tewas yang belum diselamatkan dan dimakamkan di sana," pungkasnya. (*)

Sumber: Associated Press
Penerjemah: Yuda (mk) | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.