10 April 2025

Get In Touch

Tips Mengolah Karbohidrat Alternatif agar Lebih  Bergizi dan Lezat

Ilustrasi Pengolahan dan Penyajian Makanan Bergizi. (Unsplash)
Ilustrasi Pengolahan dan Penyajian Makanan Bergizi. (Unsplash)

SURABAYA (Lenteratoday) - Di saat harga beras terus mengalami kenaikan, masyarakat berupa mencari karbohidrat alternatif sebagai pengganti nasi. Salah satunya dengan memanfaatkan bahan pangan lokal seperti singkong, ubi jalar, jagung, talas, hingga kentang.

Agar bahan-bahan tersebut bisa lebih bergizi, Ahli Gizi Universitas Airlangga (Unair), Lailatul Muniroh SKM MKes memberikan beberapa tips mengolah bahan pokok alternatif agar tetap sehat dan lezat. 

Menurut Lailatul, metode memasak yang tepat adalah salah satu kunci untuk menjaga kandungan gizi bahan pokok alternatif.

"Sebaiknya, hindari memasak dengan cara menggoreng, karena dapat meningkatkan kandungan lemak dan kalori. Pilihlah cara memasak yang lebih sehat, seperti merebus, mengukus, atau memanggang,” ujarnya, Sabtu (9/03/2024).

Selain itu, Lailatul juga menyarankan untuk mengkombinasikan bahan makanan pokok dengan sumber protein hewani dan nabati, seperti telur, daging, ikan, tahu, tempe, dan kacang-kacangan.

“Protein adalah zat yang penting untuk membangun dan memperbaiki jaringan tubuh. Protein juga dapat memberikan rasa kenyang lebih lama, sehingga dapat mengontrol asupan makanan,” sarannya.

Ahli Gizi Unair ini juga mengingatkan untuk menambahkan sayuran dan buah-buahan dalam menu makanan sehari-hari. Pasalnya, sayuran dan buah-buahan adalah sumber vitamin, mineral, dan serat yang baik untuk kesehatan. 

"Sayuran dan buah-buahan dapat membantu mencegah berbagai penyakit, seperti diabetes, hipertensi, dan kanker. Sayuran dan buah-buahan juga dapat menambah variasi warna dan rasa pada hidangan,” jelasnya.

Selanjutnya, Lailatul menekankan pentingnya memilih sumber lemak sehat (tak jenuh), seperti minyak zaitun, alpukat, atau kacang-kacangan. Menurutnya, lemak sehat dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) dalam darah. 

"Lemak sehat juga dapat membantu menyerap vitamin yang larut dalam lemak, seperti vitamin A, D, E, dan K,” paparnya.

Lailatul juga mengimbau untuk mengurangi penggunaan gula dan garam dalam memasak. Karena, jika mengonsumsi gula dan garam yang berlebihan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti obesitas, diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung. 

"Sebaiknya, gunakan bahan alami yang dapat memberikan rasa manis dan asin, seperti madu, gula merah, jeruk nipis, atau kecap asin,” tambahnya.

Terakhir, Lailatul mengajak masyarakat untuk memperhatikan porsi makan sesuai dengan kebutuhan gizi seimbang. Karena dengan porsi makan yang tepat dapat membantu menjaga berat badan ideal dan mencegah kekurangan atau kelebihan gizi. 

"Porsi makan dapat disesuaikan dengan panduan ‘isi piringku’, yaitu setengah piring berisi sayuran dan buah-buahan, seperempat piring berisi bahan pokok alternatif sumber karbohidrat, dan seperempat piring berisi lauk sebagai sumber protein. Selain itu, jangan lupa untuk minum air putih yang cukup, sekitar delapan gelas per hari,” tukasnya. (*)

Reporter: Amanah Nur Asiah (mg) | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.