
WASHINGTON (Lenteratoday) - Bos Boeing, Dave Calhoun, akan mengundurkan diri pada akhir tahun ini di tengah-tengah krisis yang semakin dalam atas catatan keselamatan perusahaan.
Boeing juga mengatakan bahwa kepala divisi penerbangan komersialnya akan segera pensiun, sementara pimpinannya tidak akan mencalonkan diri lagi.
Perusahaan ini berada di bawah tekanan setelah sebuah pintu darurat yang tidak berfungsi dengan baik meledak dari Boeing 737 Max milik Alaska Airlines tak lama setelah lepas landas dari Bandara Internasional Portland pada bulan Januari.
Laporan awal dari Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS menyimpulkan bahwa empat baut yang dimaksudkan untuk mengencangkan pintu dengan aman ke pesawat belum dipasang.
Tidak ada yang terluka, namun standar keselamatan dan kontrol kualitas perusahaan ini kembali menjadi sorotan.
"Perombakan di jajaran atas diperlukan," kata Stewart Glickman, analis ekuitas di CFRA Research, seraya menambahkan bahwa ia yakin krisis saat ini berasal dari masalah internal perusahaan yang hanya dapat diperbaiki dengan pandangan baru.
Calhoun mengambil peran sebagai kepala eksekutif pada awal tahun 2020 setelah bos sebelumnya, Dennis Muilenburg, digulingkan setelah salah satu skandal terbesar dalam sejarah Boeing.
Boeing menghadapi penyelidikan kriminal atas insiden itu sendiri, serta tuntutan hukum dari para penumpang di dalam pesawat.
Dalam sebuah surat kepada para stafnya pada hari Senin (25/3/2024), Mr Calhoun menggambarkan insiden Alaska Airlines sebagai "momen penting" bagi Boeing dan mengatakan bahwa Boeing harus meresponsnya dengan "kerendahan hati dan transparansi penuh".
"Mata dunia tertuju pada kita, dan saya tahu bahwa kita akan melewati momen ini sebagai perusahaan yang lebih baik," katanya.
Federal Aviation Administration (FAA) mengatakan pada awal bulan ini bahwa audit selama enam minggu terhadap proses produksi 737 Max di Boeing dan pemasoknya, Spirit Aerosystems, telah menemukan "beberapa contoh di mana perusahaan-perusahaan tersebut gagal memenuhi persyaratan kontrol kualitas manufaktur".
Temuan ini muncul tak lama setelah laporan lain tentang industri keselamatan Boeing oleh sebuah panel ahli menemukan adanya " diskoneksi" antara manajemen senior dan staf umum, serta tanda-tanda bahwa para staf merasa ragu-ragu untuk melaporkan masalah karena takut akan adanya pembalasan.
Spekulasi telah dimulai mengenai siapa yang akan menggantikan Mr Calhoun, tetapi jumlah orang yang memiliki kualifikasi untuk pekerjaan seperti itu sangat sedikit.
Konsultan transportasi udara John Strickland dari JLS Consulting memperingatkan bahwa tugas berat bagi perusahaan ini masih menanti.
"Menyingkirkan orang-orang adalah hal yang bagus, namun apa yang akan Anda lakukan untuk tetap mempertahankan kemudi bisnis ini," ujar John Strickland. "Ini jauh lebih mudah diucapkan daripada dilakukan."
Saham perusahaan naik lebih dari 1% setelah perubahan diumumkan.
Selain Calhoun, Stan Deal akan segera meninggalkan perannya sebagai kepala divisi penerbangan komersial Boeing. Ia akan digantikan oleh Stephanie Pope yang telah menghabiskan tiga bulan terakhir bekerja sebagai chief operating officer Boeing.
Larry Kellner, pimpinan perusahaan juga akan meninggalkan jabatannya dan digantikan oleh Steve Mollenkopf, mantan bos Qualcomm yang telah menjadi anggota dewan direksi di Boeing sejak tahun 2020. Dia akan memimpin pencarian kepala eksekutif baru.
Sumber: BBC/Penerjemah: Lambang (mk)|Editor: Arifin BH