
BATU (Lenteratoday) - Keterbatasan tenaga arsiparis menjadi salah sayu tantangan serius dalam pengelolaan arsip di Kota Batu. Menurut Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Diperpusip) Kota Batu, Santi Restuningsasi, saat ini jumlah arsiparis yang tersedia masih jauh dari cukup. Di Lembaga Kearsipan Daerah (LKD) Kota Batu, misalnya, hanya ada 4 tenaga arsiparis yang bertugas.
Terlebih, Santi menyebut kondisi ini tidak hanya terjadi di LKD, melainkan juga di hampir seluruh Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD) di Kota Batu. Untuk itu, Santi mengaku telah mengajukan alokasi tenaga arsiparis dalam kuota Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) 2024 nanti.
"Jadi keterbataan tenaga arsiparis di hampir seluruh OPD, ini juga membuat kami agak kerja keras. Artinya kami turut membantu SKPD lain untuk menertibkan arsip-arsipnya," ujar Santi, dikonfirmasi melalui sambungan selular, Selasa (26/3/2024).
Santi menambahkan, idealnya setiap SKPD memiliki minimal satu atau dua arsiparis. Namun kenyataannya, mayoritas SKPD di Kota Batu belum memiliki arsiparis dalam membantu melakukan pengelolaan kearsipan.
Menurutnya, tugas arsiparis sangat vital dalam menjaga integritas dan keteraturan arsip, sehingga keberadaan mereka menjadi sangat penting dalam suatu organisasi, terutama pemerintahan.
"Karena kan arsiparis merupakan tenaga yang memiliki keahlian khusus dalam pengelolaan arsip. Mereka bertanggung jawab dalam mengorganisir, menyimpan, dan menjaga keamanan arsip-arsip sebuah instansi atau lembaga," tambahnya.
Demi mengatasi masalah keterbatasan tenaga arsiparis, Santi menyebutkan, Disperpusip Kota Batu telah mengajukan alokasi tenaga dalam formasi Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) 2024. Santi menyatakan, hal ini sangat dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan arsiparis di Kota Batu.
Santi juga mengaku telah menginformasikan kebutuhan tersebut kepada Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Batu, serta berharap agar formasi tenaga arsiparis dapat segera dibuka.
"Syukur-syukur kalau pelamarnya merupakan arsiparis tenaga ahli utama. Karena itu yang memang kami butuhkan saat ini. Jadi kalau ada dari eselon II yang ingin menjadi tenaga arsiparis, kami sangat membutuhkan itu. Ya semoga saja formasinya di CASN nanti ada," terangnya.
Lebih lanjut, pentingnya keberadaan arsiparis juga semakin terlihat seiring dengan meningkatnya kesadaran SKPD tentang pengelolaan arsip. Santi menekankan, meskipun belum memiliki arsiparis sendiri, SKPD di Kota Batu mulai menyadari pentingnya menjaga dan mengelola arsip-arsip dengan baik.
Dalam konteks ini, Santi telah berencana untuk melakukan digitalisasi terhadap arsip yang masuk ke Depo Arsip. Dengan digitalisasi ini, diharapkan penataan arsip di Depo Arsip dapat lebih terkelola dengan baik. "Jadi misal sewaktu waktu ada OPD yang ingin meminjam dokumen, itu kita tinggal mengetikkan saja nama dokumennya apa, tanggal berapa. Tinggal klik-klik," tukasnya.
Reporter: Santi Wahyu/Editor: widyawati