12 April 2025

Get In Touch

Biogas dari Limah Buah dan Sayur di Pasar

Biogas dari Limah Buah dan Sayur di Pasar

Surabaya - Menipisnya cadangan energi di bumi,menuntut manusia untuk bisa mengembangkan energi alternatif. Didorong keyakinantersebut, dosen Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Prof Dr IrSoeprijanto MSc, berhasil membuat sebuah penelitian untuk pemanfaatan limbahorganik menjadi biogas dan bioetanol.

Kisahnya bermula saat ia melihat limbah makanan,buah, dan sayuran yang berada di pasar. Dosen Departemen Teknik Kimia Industriini akhirnya melakukan penelitian biogas dari limbah-limbah yang dianggapkebanyakan orang sudah tak berarti dan memiliki nilai ekonomi yang kecil. “Sayayakin limbah kalau diolah bisa jadi lebih berguna, misalnya dijadikan bahanbakar dan juga pupuk organik,” ungkapnya.

Melalui salah satu penelitiannya yang berjudul Pengembangan Prototype Bioreaktor Anaerobikuntuk Biogas melalui Proses Co-Digestion Limbah Buah dan Sayuran Pasar, iapun mengambil fokus ke limbah buah dan sayuran. “Saya menggunakan sampel kulitpisang dan bahan sisa yang memiliki kandungan selulosa, hemiselulosa sertalignin,” tambahnya.

Setelah melalui proses grinding, semua limbah buah dan sayuran kemudian diumpankan kedalam digester anaerobic. Sehingga denganmelalui proses fermentasi akan dihasilkan produk biogas. Sedangkan hasilsamping dari proses fermentasi tersebut berupa padatan dan cairan, yang bisadigunakan sebagai pupuk organik. “Apabila melihat residu pertanian yang tidak berguna,ada keinginan saya untuk menjadikannya sesuatu yang berguna,” imbuhnya.

Soeprijanto mengatakan, inspirasi penelitiannya inidiperoleh dari pengembangan ilmu yang sudah ia pelajari saat studi S-2 (master)di Gent, Belgia dan S-3 (doktoral) di Glasgow, Skotlandia. Penelitian ini punsudah berlangsung kurang lebih sepuluh tahun. “Setiap penelitian yang telahselesai saya buat selalu dipublikasikan sebagai prosiding dan jurnal ilmiah,penelitian ini biasanya juga berjalan multiyears,”jelasnya.

Tak berhenti sampai di situ, pengembangan penelitianbiogasnya juga dilakukan dengan memanfaatkan eceng gondok. Selain biogas, iajuga melakukan penelitian pembuatan bioetanol yang berasal dari sorgum, batangdan tongkol jagung. Bahkan juga mengolah limbah singkong dari industri tepungtapioka melalui proses hidrolisis enzim dan fermentasi.

“Saya berharap setelah (penelitian) ini, juga dapatmengembangkan bahan bakar biobutanol dari biomassa dan biogasoline dari limbahminyak goreng,” pungkasnya.(ist/ufi)

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.