
Surabaya – Pemerintah pusat akan akan melengkapi alatkesehatan primer di 99 Rumah Sakit rujukan di Jatim. Hal itudisampaikan Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK),Muhadjir Effendy saat melakukan kunjungan kerja di Jatim bersama KepalaBNPB Letjen TNI Doni Monardo, Kamis (16/7/2020).
Kunjungan itu sekaligus untuk monitoring dansupervisi terhadap pelaksanaan penanganan percepatan penanggulangan Covid-19 diJatim. Salah satu yang menjadi sasaranadalah penyiapansarana dan prasarana dengan berupa dua tempat untukruang isolasi kepada pasien yang berstatus PDP atau ODP. Ruang tersebut juga untuk mereka yang diduga memiliki potensi Covid-19.Langkah tersebut akan segera diambil Ketua Gugus Tugas Pusat.
Tak hanya itu, pihaknya juga akan menambah sarana dan prasaranadi luar Surabaya, seperti di Sidoarjo dan Gresik. Tujuannya, agar penanganannyabisa segera terdistribusi dan tidak menumpuk di Surabaya saja.
“Gugus tugas akan melengkapi alat kesehatan primer yangdibutuhkan, khususnya bagi 99 RS Rujukan Utama di Jatim. Terutama yang beradadi wilayah Surabaya Raya, kita akan lengkapi dan tambahkan. Seperti penambahanalat ventilator dan penambahan Lab. Spesimen hingga PCR yang akan disuportpenuh baik alatnya, mesin hingga bahan habis yang diperlukan. Saya pastikan,khusus untuk Jatim tidak boleh ada keterlambatan, baik itu PCR Kit hinggareagennya,” kata Muhajir.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jatim Emil ElestiantoDardak berharap agar kesadaran masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatanterus dilakukan. Seperti mengenakan masker, menjaga jarak serta mencuci tangansebelum dan sesudah beraktifitas. Hal itu terus ia sampaikan untuk menekan lajupandemi Covid -19 di Jatim.
"Kesadaran semua pihak diharapkan betulpartisipasinya dalam memerangi pandemi Covid -19 ini," kata Wakil GubernurJawa Timur Emil Elestianto Dardak saat mendampingi Kunjungan Kerja MenteriKoordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendydan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo saatmeninjau RS Lapangan di Indrapura Surabaya.
Bagi pemerintah sendiri, sebut Emil Dardak, juga akanterus berupaya memperbaiki sistem perawatan pasien dari gejala sedang hinggaberat. Termasuk penerapan one gate sistem dan ketersediaan alat pelindung diri(APD) yang harus terus tersedia. “Pemerintahterus mengoptimalkan upaya dan langkah promotif dan preventif,” jelasnya.
Langkah lain, jelas Emil, diterbitkannya peraturan daerah(perda) dinilai sangat penting. Melalui peraturan tersebut, pemberian sanksikepada pelanggar bisa menjadi langkah penekanan laju penyebaran Covid -19 diJatim. "Agar bisa lebih efektif," urainya.
Emil menyebut, tingginya angka penyebaran di Jatimdisebabkan banyak faktor. Salah satunya adalah belum dimilikinya pengalamanmenghadapi pandemi Covid -19. Oleh karena itu, Pemprov Jatim terus melakukanpembenahan. "Semua lini harus segera dibenahi," ujarnya.
Pembenahan tersebut, lanjut Emil meliputi penyelarasansistem di 99 RS Rujukan, mendirikan RS Lapangan baru untuk menampung sekaligusmerawat pasien ringan hingga sedang dengan mengkoordinasikannya.
“Kita jangan fokus kerumitannya, melainkan kita fokusmenyiapkan solusi apa saja yang harus disiapkan ke depannya,” terang Emil.(ufi/ist)