
SURABAYA (Lenteratoday)- Edinburgh Napier University (ENU) bersama Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS) menggelar Lokakarya Perempuan dalam STEM (Science, Technology, Engineering, Math) di Auditorium UKWMS Kalijudan, Jumat (13/9/2024).
Wakil Rektor III UKWMS Dr. Lanny Hartanti, S.Si., M.Si., mengatakan, kegiatan ini menjadi salah satu dukungan, untuk ikut ambil bagian dalam upaya peran kaum wanita untuk pembangunan bangsa, khususnya di bidang STEM.
"Walaupun tantangan di dunia STEM juga mengalami dinamikanya. Maka peran para guru yang harus mendukung siswa kita untuk berkembang di bidang STEM,” kata Lanny.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapakan menjadi media untuk menjalin relasi dalam mendukung kaum muda, khususnya perempuan.
“Widya berasal dari bahasa Sansekerta yang artinya perempuan. Namun juga punya arti pendidikan. Tujuannya, bersama-sama dengan kami agar para siswa terus menekuni bidang ini. Apapun bidang ilmu panggilan kita, tekuni dengan baik untuk dunia yang lebih baik,” harapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Yuyun Ismawati, seorang aktivis lingkungan membawakan topik Tantangan dan Peluang di Bidang STEM. Ia menyebut, jika krisis planet kita saat ini ada tiga yakni, pencemaran bahan kimia, perubahan iklim, dan kehilangan keanekaragaman hayati.
"Umumnya disebut sebagai Triple Planetarium Crisis. Melihat hal ini, peluang di bidang STEM masih banyak, tetapi faktor pendukungnya memiliki peranan penting,” sebut Yuyun.
Ia mengatakan, faktor pendukung tersebut berasal dsri keluarga, teman dan tetangga, sekolah, ekskul - dorong siswa ikut, kepercayaan diri, kompetisi, dan paling penting integritas.
"Artinya, para siswa harus siap dari sekarang, memupuk rasa ingin tahu, jangan berhenti belajar, disiplin diri, hidup sehat mental dan fisik, asah empati, hingga peduli diri," ucapnya.
Sementara itu, Prof Prof Nathalia Tjandra dari ENU menyampaikan materi Bias Bawah Sadar. “Kita sebagai pendidik punya tanggung jawab untuk sadar, karena bias ini bisa berpengaruh terhadap arahan yang kita sampaikan dan cara kita bereaksi. Bahkan dampaknya bisa beragam, baik di tempat kerja, kehidupan sehari-hari, dan kehidupan di Masyarakat,” tukasnya.
Reporter: Amanah|Editor: Arifin BH