22 April 2025

Get In Touch

Tingkat Partisipasi Warga Kota Madiun dalam Sensus Penduduk Online Tertinggi Ketiga

Tingkat Partisipasi Warga Kota Madiun dalam Sensus Penduduk Online Tertinggi Ketiga

Madiun - Berdasarkan hasil sensus, Kota Madiun menempati peringkat ketiga, dimana sekitar 74.000 penduduk Kota Madiun telah melaksanakan sensus penduduk secara daring (online) atau setara dengan 40 %.

Selain menempati posisi ke tiga, tingkat partisipasi warga Kota Madiun dalam sensus ini juga menunjukkan bahwa ketaatan masyarakat Kota Madiun terhadap Pemerintah cukup tinggi dan menunjukkan angka melek teknologi warga.

Sensus penduduk online merupakan perhitungan jumlah penduduk secara periodik dimana bukan hanya jumlah, tetapi juga meliputi tentang fakta, usia, pendidikan. Dari data tersebut akan terkumpul di Badan Pusat Statistik(BPS) sebagai acuan Pemerintah untuk mengambil kebijakan-kebijakan pembangunan.

Biasanya Sensus Penduduk akan dilakukan secara door to door oleh petugas BPS. Namun karena sedang Pandemi Covid-19. BPS menggalakkan Sensus Penduduk via online. Hal tersebut sudah dimulai sejak 5 Februari hingga 29 Mei 2020.

Walikota Madiun, Maidi berterimakasih kepada masyarakat Kota Madiun karena telah mengikuti himbauan dari BPS. "Luarbiasa partisipasi masyarakat Kota Madiun. Untuk menuju Smart City, program Pemerintah akan kami sempurnakan lagi," tegas Maidi, Kamis (23/7/2020).

Sementara itu, Kepala BPS Jawa Timur, Dadang Hardiwan mengatakan bahwa keberhasilan sensus penduduk online ini bukan hanya kinerja dari BPS Kota Madiun tetapi juga support dari Pemerintah Daerah dalam hal ini Walikota Madiun.

"Sebelumnya pelaksanaan, sosialisasi terkait sensus penduduk secara online betul-betul di bantu oleh Pemerintah Kota Madiun sampai ke tingkat Rukun Tetangga (RT)," jelasnya.

Dadang mengatakan, hasil evaluasi data BPS menunjukkan bahwa Kota Madiun menempati responden tertinggi ke tiga dari 38 Kabupaten Kota. Sedangkan untuk urutan pertama diraih Kota Blitar dengan prosentase 52% dan Pasuruan menempati urutan kedua dengan prosentase 46%. "Kalau keseluruhan Jawa Timur sendiri sekitar 17%, atau 6,84 Juta masyarakat," tuturnya.

Lebih lanjut dirinya menjelaskan bahwa bulan September 2020 akan dilaksanakan sensus penduduk lanjutan yang dilakukan secara cara offline atau door to door. Adapun untuk petugas BPS yang dipersiapkan masih akan dikaji kembali. Hal ini untuk memastikan bahwa petugas tersebut teliti untuk melakukan perhitungan sensus secara offline. (Ger)

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.