
Surabaya – Setelah melantik Busrul Iman sebagai Direktur Utama (Dirut) Bank Jatim, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyampaikan beberapa harapan terharap kepemimpinan Busrul Iman kedepan.
Khofifah meminta supaya Bank Jatim "ganti channel extraordinary " menyiapkan strategi menghadapi fase new normal. Karenanya tidakada pilihan lain bagi Bank Jatim untuk segera beradaptasi dan melakukanakselerasi pemasaran produk dan layanan. Salah satunya dengan optimalisasilayanan perbankan elektronik dan digital.
"Bank Jatim harus mengejar ketertinggalan danmenyelesaikan kendala-kendala yang selama ini dihadapi, sebelum maupun sesudahada pandemi Covid. Perbaiki kualitas aset dan jaga likuiditas," pesanKhofifah saat pelantikan dan pengambilan sumpah Busrul Iman sebagai DirekturUtama PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur (Bank Jatim) Tbk, di Gedung NegaraGrahadi, Surabaya, Kamis (23/7/2020).
Khofifah berharap, Busrul Iman mampu berlari cepat danmembawa kemajuan kemajuan bagi Bank Jatim dengan berbagai inovasi dan gebrakanyang out of the box, meskipun di tengah pandemi Covid-19.
“Kemunculan pandemi covid19 membuat kita harus bekerja keras untuk menjaga prospek kinerjaBank Jatim di masa mendatang. Namun, saya yakin bahwa jika Bank Jatim mampumelaksanakan upaya-upaya mitigasi pandemi covid-19 dengan baik. Mitigasitersebut berdasarkan resiko kredit, resiko pasar, resiko likuiditas, resikooperasional, resiko hukum, resiko reputasi, resiko stratejik, serta resikokepatuhan,” katanya.
Menurutnya, tantangan dirut baru Bank Jatim sangat besar.Namun dirimya optimistis dengan koordinasi, sinkronisasi, dan sinergitas yangbaik dengan berbagai pihak, maka semuanya akan dapat teratasi dengan baik.Apalagi, kata dia, Bank Jatim telah mendapat kepercayaan dari masyarakat Jatim.
“Saya minta seluruh jajaran pengurus Bank Jatim agar bersinergidan bekerja sama untuk mencapai kinerja yang semaksimal mungkin. Selamatbertugas kepada Dirut baru yang terpilih, saya harap saudara benar-benarberkomitmen untuk memajukan PT. Bank Jatim, Tbk. Curahkan kemampuan saudarauntuk menggerakkan seluruh kekuatan, dan potensi yang ada. Sehingga memberikanmanfaat yang sebesar-besarnya untuk kemajuan Bank Jatim,” harapnya.
Lebih lanjut, Khofifah meminta Bank Jatim lebih agresifmendorong perekonomian dan sektor rill agar kembali pulih setelah dihantampandemi Covid-19. Menurut dia, pesan Presiden Joko Widodo agar bekerjaextraordinary harus dilakukan ditengah situasi ini.
“Ada 9,8 juta pelaku UMKM di Jatim , ini jadi bagian penting dari PR kita bersamauntuk mendorong mereka terus tumbuh salah satunya dengan memberikan danabergulir baik dari BPD Jatim maupun dari pemerintah pusat,” tuturnya.
Selain itu, saat ini sedang dilakukan pemetaan programpinjaman daerah dari Kementerian Keuangan. Untuk itu ia meminta agar prosespemetaan ini dilakukan sebaik mungkin dan penuh ke hati- hatian.
“Saya minta hanya sesuatu yang produktif, terukur Break EvenPoint-nya kita identifikasi apakah bisa dilanjutkan intuk mengakses pinjamandaerah,” katanya.
Busrul Iman sendiri sebelumnya menjabat sebagai DirekturKomersial dan Korporasi Bank Jatim. Pelantikan ini dilakukan usai prosespenetapan Dirut Bank Jatim melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa(RUPSLB) yang berlangsung di Bank Jatim, Kamis (23/7/2020) pagi.
Pelantikan dan serahterima jabatan dari Pgs. Dirut BankJatim Ferdian Timur Satyagraha kepada Dirut Bank Jatim Busrul Iman ini dihadirioleh Ketua DPRD Jatim Kusnadi, Ketua OJK KR 4 Bambang Mukti Riadi, Wakil KepalaBank Indonesia Jatim Imam Subarkah, Komisaris Utama Bank Jatim Achmad Sukardidan jajaran Komisaris serta jajaran Direksi Bank Jatim.
Sementara itu, Busrul Iman mengatakan bahwa kondisi keuanganBank Jatim sampai bulan Mei dan Juni Juni dalam kondisi baik. “Indikator perusahaandi bidang dana dan di bidang pinjaman tetap tumbuh dan ini ditopang oleh portofoliokita yang dominan di sector konsutif, pada pandemic ini perlu upaya mitigasi diresiko,” katanya. (ufi)