22 April 2025

Get In Touch

DPRD Surabaya Anggap Penutupan Pasar Sebagai Preseden Buruk

DPRD Surabaya Anggap Penutupan Pasar Sebagai Preseden Buruk

Surabaya - Penutupan Pasar Keputran selama tujuh hari akibat adanya pedagang terkonfirmasi positif Covid-19 ditakutkan berimbas pada perekonomian di Kota Surabaya. Lebih dari itu, penutupan pasar juga sebagai merupakan sebuah preseden buruk.

Pernyataan itu diungkapkan oleh Anggota Komisi B DPRD Kota Surabaya, John Thamrun, politisi PDI Perjuangan. Ungkapan tersebut disampaikan karena pasar adalah urat nadi perekonomian masyarakat Kota Surabaya

“Sebagai contohnya Pasar Keputran ditutup berdampak ekonomi terhadap harga sayur mayur semakin melonjak dengan penutupan sampai hari ketiga. Jadi jangan main-main, sebab perekonomian saat ini sedang dipertaruhkan dengan adanya buka tutup pasar di Surabaya,” katanya saat melakukan sidak, Kamis (23/7/2020).

Menurutnya, keputusan Pemkot untuk menutup pasar jangan terburu-buru. Ia beranggapan bahwa alangkah baiknya pedagang yang terpapar positif Covid cukup di isolasi, bukan berarti mengisolasi pasar secara keseluruhan. “Saya minta hari ini Pasar Keputran segera dibuka,” ungkapnya.

Ketakutannya pada penutupan Pasar Keputran ialah pedagang dan pembeli tidak pernah mendapat edukasi dari pihak PD Pasar Surya, Dinas Kesehatan dan Kabag Perekonomian tentang pentingnya penerapan protokol kesehatan.

“Kita sama-sama tahu dan saya sering lewat sini. Di lokasi ada Linmas, Satpol PP dan Tentara, tapi begitu orang tidak menggunakan masker itu dibiarkan. Jadi keberadaan petugas tidak efektif, karena mereka tidak menjalankan tugasnya dengan benar. Tiba-tiba pasar ditutup begini saja dengan mempertaruhkan keadaan perekonomian Surabaya,” bebernya.

Sementara itu, Plt Dirut PD Pasar Surya Surabaya, Muhibuddin menjelaskan selama pasar diliburkan dengan harapan nantinya pedagang memiliki kesadaran dalam menerapkan protokol kesehatan.

“Memang waktu lalu sejumlah pedagang diingatkan untuk memakai masker susah sekali. Kami harap dengan kejadian ini pedagang memperhatikan protokol covid yang dianjurkan pemerintah,” sebutnya.

Ia juga mengakui, jika terjadi penurunan omset bagi pedagang Pasar Keputran. Tetapi dalam persiapan normalisasi pasar diperlukan suatu pengorbanan.

“Namanya ini musibah bagi semua. Kami sarankan kepada para pedagang tetap bersosialisasi terhadap pelanggannya, karena di sini bukan sekelas pedagang yang mampir tapi pedagang yang ukuran dagangannya bisa di jual lagi bagi pembelinya,” tandasnya. (ard)

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.