
SURABAYA (Lenteratoday) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Timur menetapkan Daftar Pemilih Tetap (DPT), pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024 sebanyak 31.280.418 orang pemilih. Penetapan dilakukan dalam rapat pleno terbuka yang digelar di Grans Swiss Belhotel Surabaya, Senin (23/9/2024).
Ketua KPU Jatim Aang Kunaifi menjelaskan bahwa jumlah DPT tersebut terdiri dari 15.410.935 pemilih laki laki, dan sebanyak 15.869.483 pemilih perempuan. Dari total jumlah tersebut diketahui ada 73.001 orang pemilih baru. Disamping itu juga ada pemilih yang tidak memenuhi syarat (TMS) sebanyak 128.527 orang.
“Setelah melaksanakan rekapitulasi dari KPU kabupaten/kota di Jatim, maka kami menetapkan DPT untuk Pilgub Jatim 2024 sebanyak 31.280.418 orang pemilih,” kata Aang Kunaifi.
Lebih lanjut Aang menjelaskan dari rekapitulasi tersebut diketahui bahwa untuk Pilgub Jatim ada 637.511 tempat pemungutan suara (TPS) yang tersebar di 8.494 desa dan kelurahan.
Sementara itu, komisioner KPU Nur Salam menambahkan bahwa ada berbagai faktor dan kriteria terhadap jumlah pemilih baru pada Pilkada 2024 ini. "Satu pemilih baru, dalam hal ini pemilih pemula, yan baru berusia 17 tahun pada 27 November nanti, atau TNI Polri yang sudah pensiun," ujarnya.
Sedangkan khusus untuk pemilih TMS, menurut Nus Salam sangat dinamis. Kriteria atau faktor yang menjadikan pemilih tersebut berstatus TMS, adalah meninggal dunia, atau yang bersangkutan menjadi TNI Polri.
"Ada beberapa dinamika masyarakat, yang bersangkutan pindah lokasi. Jadi ada yang datang, ada yang pergi,"ujarnya.
Sedangkan jumlah Kecamatan di seluruh Jatim sebanyak 666, jumlah Desa/Kelurahan sebanyak 8.499. Dan jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) sebanyak 60.751.
Sementara dalam kesempatan itu, Anggota Bawaslu Provinsi Jawa Timur, Eka Rahmawati memaparkan ada beberapa isu terkait dengan DPT ini. Salah satu isu yang ditemukan adalah adanya 1.439 pemilih yang tidak dikenal di Kabupaten Lamongan. Selain itu juga ada pengusulan penambahan jumlah TPS di Kabupaten Lamongan sebanyak 17 TPS yang tidak dipenuhi.
“Selain itu juga ada TMS yang terjadi di beberapa daerah, seperti di Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Pasuruan,” katanya. (*)
Reporter : Lutfi | Editor : Lutfiyu Handi