07 April 2025

Get In Touch

Pengundian Nomor Urut, Pasangan Deni-Muda Nomor 1 dan Dhito-Dewi Nomor 2

Kedua pasangan Hanindhito Himawan Pramana-Dewi Mariya Ulfa (kiri) dapat nomor 2 dan pasangan Deniwidyanarko-Mudawamah dapat undian nomor 1.
Kedua pasangan Hanindhito Himawan Pramana-Dewi Mariya Ulfa (kiri) dapat nomor 2 dan pasangan Deniwidyanarko-Mudawamah dapat undian nomor 1.

KEDIRI (Lenteratoday) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kediri Rapat Pleno Terbuka pengundian dan penetapan nomor urut pasangan calon di Pilkada serentak 2024, Senin (23/9/2024) malam. Pada pengundian, pasangan Deniwidyanarko-Mudawamah mendapat nomor 1 dan pasangan petahana Hanindhito Himawan Pramana-Dewi Mariya Ulfa mendapat nomor 2.

Saat kesempatan menyampaikan sambutan usai pengundian, cabup Deniwidyanarko yang berpasangan dengan Mudawamah menyampaikan bahwa program pemberian dana tiap dusun Rp 200-500 juta dipakai cabup petahana Hanindhito yang kembali berpasangan dengan Dewi Mariya Ulfa.

“Saya bersyukur, perlu saya sampaikan program-program prioritas kita mendapatkan apresiasi menjadi perbincangan dan diskusi dari kubu sebelah sehingga program-program prioritas kita pemberian dana tiap desa Rp 300-Rp 500 juta menjadi perbincangan publik oleh karena itu saya berterima kasih sekali agar terjadi keadilan dan pemerataan pembangunan di setiap Dusun di Kabupaten Kediri,” ujar Deni saat pidato sambutan.

Dia menambahkan, pasangan Deni-Mudawamah ingin desa-desa menjadi kuat dan akan menjadikan kabupaten Kediri yang kita cintai ini menjadi kabupaten Kediri yang hebat. Pada proses pilkada ini berharap tercipta kontestasi sehat sehingga dengan adu gagasan yang ke depan dapat membawa kemajuan bagi masyarakat Kabupaten Kediri.

“Kami juga berharap kepada penyelenggara pemilukada dan birokrasi bersikap netral pada hakikatnya pemilu adalah pesta rakyat di mana yang membiayai kegiatan ini adalah rakyat maka dari itu harus bisa menjaga pilkada ini sehingga bisa menghasilkan pemimpin berkualitas,” ujarnya.

Pernyataan itu langsung dibantah cabup Hanindhito. Menurut cabup yang akrab disapa Mas Dhito ini telah memviralkan dengan merealisasikan program tersebut beberapa waktu lalu dengan mengucurkan dana Rp 150 juta per desa.

Mas Dhito menjelaskan, program yang dijalankan untuk kepentingan dan manfaat bagi rakyat, bukan untuk menaikkan elektoral. “Salama kami sebagai kepala daerah, tidak melihat apapun program yang ada di sebelah. Kami fokus dengan program yang kami miliki karena kami saat memimpin Kabupaten Kediri 3,5 tahun bukan perkara mudah,” kilah Mas Dhito.

Dia menambahkan, dalam proses memimpin Dhito-Dewi tidak akan memberikan janji kepada masyarakat, tapi akan memberikan bukti. Program-program tersebut bila mendapat amanah rakyat Kabupaten Kediri adalah program-program yang menyentuh ke bawah langsung.

“Bagaimana nasib petani, bagaimana nasib pedagang UMKM. Bagaimana guru-guru madin, bagaimana tenaga kesehatan, bagaimana menumbuhkan roda perekonomian dan sebagainya maka kami tidak membuat sesuatu yang pantas, kami membuat sesuatu yang bisa direalisasikan. Kalau berjanji saja itu mudah. Yang sulit itu saya sudah dan akan saya pertahankan,” ujar Mas Dhito

Lebih lanjut Mas Dhito menyatakan Kediri adalah rumah kita semua bukan hanya rumah kami berdua bukan hanya rumah Pak Deni dan Mudawamah tapi rumah kita semua. Pasagan Dhito-Dewi berkomitmen untuk menjaga pilkada ini dengan riang gembira dan sukacita,” katanya.

Usai pengundian Ketua KPU Kabupaten Kediri Nanang Qosim mengumumkan pendeklarasian pemilu damai. Deklarasi ditandatangani kepada pasangan Cabup-Cawabup, Ketua KPU, Bawaslu dan Forkopimda.

Inti dari pemilu damai; mewujudakan pemilihan Luber (Langsung, Umum, Bebas dan Rahasia) dan Adil; Laksanakan kampanye pemilihan yang aman tertib dan damai, berintegritas tapa hoax, politisasi SARAdan tanpa politik uang; Pelaksanaan kampaney pemilihan berdasarkan peraturan perundang-undangan.(adv/*)

Reporter: Gatot Sunarko | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.