
SURABAYA (Lenteratoday) - Tim Dosen UHW Perbanas tengah melakukan pengabdian kepada masyarakat, untuk pelaku usaha di sektor kuliner Doyan Somay.
Dosen UHW Perbanas, Ellen Theresia Sihotang, S.E., M.BA., mengatakan mulai April lalu pihaknya intens berkomunikasi, untuk mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi pelaku usaha.
Ia dan tim menemukan sejumlah permasalahan mulai dari produksi, pemasaran, hingga pengelolaan keuangan yang masih manual.
“Dari permasalahan itu, kami menawarkan solusi berupa pelatihan dan pendampingan. Seperti yang kita lakukan hari ini, kita buat pelatihan pengelolaan keuangan digital dan pemasaran digital,” kata Ellen di sela Pelatihan, Kamis(26/9/2024).
Ia menjelaskan pengelolaan keuangan yang diterapkan pemilik usaha Doyan Somay, ditemukan masih seadanya. Pada tahap pencatatan, penyusunan, hingga pelaporan keuangan mikro masih berantakan dan bercampur dengan kebutuhan lain.
”Mulai dari sini, kami memberikan pemahanan dasar pengelolaan keuangan yang mengacu pada SAK ETAP (Standar Akuntasi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik). Setelah ini kami juga siapkan aplikasi berbasis website yang memudahkan pencatatannya,” jelasnya
Sementara dari sisi pemasaran digital, pemilik usaha Doyan Somay yang berlokasi di Jalan Nias 158 Surabaya ini diarahkan agar memaksimalkan konsep pemasaran bergerak (mobile marketing). Caranya dengan meningkatkan kapasitas penggunaan media sosial, e-commerce, dan landing page website.
”Tujuannya untuk memberi pengalaman bagi pengelola usaha, sehingga dapat memperluas tempat penjualan dan tidak hanya bergantung dari penjualan melalui kedai. Jadi semua pengelolaan nanti akan terintegrasi dalam aplikasi yang berbasis website,” tuturnya.
Sementara itu, pemilik usaha Doyan Somay, Farah Diba mengaku sangat bersyukur menjadi bagian dari pengabdian masyarakat dosen UHW Perbanas. Selain mendapatkan materi pelatihan, pihaknya juga berterima kasih bantuan sejumlah barang untuk menunjang peningkatan produksi.
”Ini barang yang terima ada neon box, cooper, vacuum sealer, sama ada dandang kukus,” ungkapnya.
Selama berwirausaha sejak 2018 lalu, pelatihan sejenis baru pertama kali didapat bersama UHW Perbanas.
“Jadi baru pertama kali ini saya dapat pelatihan website untuk pelaporan keuangan, arus kasnya, untuk kasir, dan pelaporannya juga. Dan ini sangat-sangat membantu, karena pelatihan ini sangat dibutuhkan di sini,” tambahnya.
Ia berharap, ke depan pengelolaan keuangan semakin tertata rapi.
”Insyallah ke depan bisa maju lagi dan ada cabang dimana-mana,” tukasnya.
Reporter: Amanah/Editor: Ais