
MALANG (Lenteratoday) - Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Malang menggelar pelatihan tata kecantikan rambut dan barber, yang bertempat di Desa Ngajum, Kecamatan Ngajum, Selasa (21/10/2024). Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan masyarakat serta mengurangi angka tingkat pengangguran terbuka (TPT) di wilayah Kabupaten Malang.
Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja Disnaker Kabupaten Malang, Tri Darmawan, mengatakan pelatihan ini memanfaatkan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT). Serta secara khusus menyasar para buruh dan petani tembakau, pekerja di industri tembakau, dan anggota keluarga mereka.
"Nah kebetulan di Ngajum ini juga banyak petani tembakau, jadi mereka diberikan kesempatan untuk pelatihan ini. Tujuannya ini agar mereka berkesempatan mengikuti pelatihan, menambah keterampilan baru atau berwirausaha," ujar Tri.

Tri menuturkan, program ini juga ditujukan kepada masyarakat yang belum mendapatkan pekerjaan, terutama lulusan SMA dan SMK yang mendominasi angka pengangguran terbuka di Kabupaten Malang.
"Berdasarkan data BPS di tahun 2023, tingkat pengangguran terbuka di Kabupaten Malang mencapai 5,7 persen atau sekitar 97 ribu orang. Dengan pelatihan kompetensi ini, diharapkan angka pengangguran dapat ditekan," tambah Tri.
Untuk memastikan hasil pelatihan berdampak positif, Tri menyampaikan, Disnaker akan melakukan monitoring dan evaluasi (monev) terhadap para peserta. Evaluasi ini juga akan dibantu dengan pembuatan grup WhatsApp untuk memfasilitasi komunikasi dan penyampaian informasi terkait lowongan kerja atau pelatihan lanjutan.

Lebih lanjut, dalam pelatihan ini, pihaknya menggandeng instansi terkait seperti Lembaga Pelatihan Kerja (LPK), Dinas Koperasi dan UMK, Badan Narkotika Nasional (BNN), serta Dinas Pertanian. "Jadi selaim pelatihan keterampilan, kami juga memberikan edukasi bahaya narkotika yang disampaikan langsung oleh narasumber dari BNN," tuturnya.
Terpisah, Kepala Bidang Kelembagaan Dinas Koperasi dan UMK Kabupaten Malang, Ayus Faizah, menegaskan pihaknya berharap peserta pelatihan dapat menjadi wirausaha baru. "Kami berharap mereka bisa membentuk koperasi agar usaha mereka lebih terorganisir dan terhindar dari jeratan rentenir," kata Ayus.
Menurutnya, koperasi jasa merupakan jenis koperasi yang cocok dibentuk oleh peserta, karena dapat mendukung usaha salon atau barber mereka ke depannya.

Sementara itu, Sandra Permana Adini, perwakilan dari LPK Kepanjen, yang juga terlibat dalam pelatihan ini menjelaskan, materi yang diberikan meliputi dasar-dasar perawatan kecantikan rambut, potong rambut, dan barber.
"Kami akan terus mendampingi peserta dalam hal konsultasi terkait perkembangan usaha mereka. Harapannya, pelatihan seperti ini terus ada agar mereka yang bergerak di bidang kecantikan bisa mendapatkan sertifikasi resmi," pungkasnya. (Kominfo Kabupaten Malang/ADV).(*)
Reporter: Santi Wahyu | Editor: Lutfiyu Handi