Inovasi Kota Batu Divalidasi, Among Tani Crop dan Bangga e-Lokal Diakui Tunjukkan Dampak Positif di Lapangan

BATU (Lenteratoday) - Dua inovasi unggulan Pemerintah Kota (Pemkot) Batu, yakni Among Tani Crop (ATC) dan Bangga e-Lokal, tengah menjalani validasi lapangan oleh tim verifikator Innovative Government Award (IGA) 2024. Kedua program ini dinilai berhasil menunjukkan dampak positif yang nyata di lapangan, terutama dalam mendukung petani lokal dan pelaku UMKM Kota Batu
Proses validasi lapangan dilakukan melalui kunjungan langsung ke dua lokasi, yaitu CV Roseasterina di Desa Gunungsari untuk melihat penerapan ATC, dan destinasi wisata Kaliwatu Rafting di Kecamatan Bumiaji untuk Bangga e-Lokal.
"Saat di Gunungsari, kami melihat langsung bagaimana ATC digunakan oleh petani setempat. Kami ingin memastikan inovasi ini benar-benar bermanfaat dan bisa dioperasikan oleh semua kalangan, termasuk petani lansia seperti Pak Aziz (56) yang masih aktif bertani," ujar Ketua Tim Verifikator dari Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN), Awan Yanuarko, Rabu (13/11/2024).

Di Kaliwatu Rafting, fokus verifikasi tertuju pada inovasi Bangga e-Lokal. Menurut Awan, inovasi ini menunjukkan dampak positif bagi pelaku UMKM setempat yang kini dapat memasarkan produk mereka secara digital melalui etalase yang disediakan Bangga e-Lokal.
Dalam validasi lapangan ini, seorang petani pengguna ATC, Aziz, mengungkapan inovasi ATC sangat membantunya dalam mencari solusi untuk masalah pertanian, seperti serangan hama. "Kalau ada tanaman yang layu atau kena penyakit, saya laporkan lewat ATC, nanti dibantu penyuluh untuk mencari solusinya," tutur Aziz.
Di sisi lain, Ketua Paguyuban Wastra dan Aksesoris Kota Batu, Adi Indra Prasetyo, juga mengatakan untuk inovasi Bangga e-Lokal, terbukti telah membuka peluang besar bagi UMKM lokal untuk ikut serta dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah daerah.
"Jika teman-teman UMKM tidak masuk ke etalase Bangga e-Lokal, mereka akan kehilangan kesempatan besar karena seluruh pengadaan sekarang harus lewat online," jelas Adi.

Dikonfirmasi secara terpisah, Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai, mengungkapkan jumlah inovasi yang dikembangkan Pemkot Batu meningkat drastis. "Hingga triwulan IV tahun 2024, kami telah mencatat 63 inovasi dari 29 SKPD, meningkat signifikan dari hanya 8 inovasi pada 2021. Kebijakan ‘1 Inovasi untuk Eselon III’ terbukti efektif mendorong kreativitas ASN," ujar Aries.
Lebih lanjut, Aries menjelaskan Among Tani Crop sendiri merupakan aplikasi yang menyediakan informasi dan menjadi forum diskusi antara petani dan pakar pertanian. Penanganan keluhan petani terkait hama dan penyakit tanaman, menjadi salah satu fitur utama aplikasi ini sehingga mereka dapat mendapatkan solusi dengan cepat.
Sementara itu, Bangga e-Lokal berperan sebagai platform untuk memfasilitasi transaksi antara pelaku UMKM lokal dan pemerintah daerah. Dengan menyediakan etalase jasa penyelenggara, jasa penyewaan, serta produk unggulan. "Kita sekarang sudah masuk 11 besar. Harapannya dari 2 inovasi ini bisa mengantarkan Kota Batu masuk dalam 9 besar nasional," tegas Aries.
Terpisah, Kepala Badan Pengadaan Barang dan Jasa (BPBJ) Kota Batu, Dian Fachroni menambahkan, hingga triwulan III tahun 2024, transaksi barang dan jasa dari APBD Kota Batu tercatat mencapai Rp 185 miliar. Menurutnya, peningkatan transaksi ini menjadi bukti inovasi Bangga e-Lokal mampu membawa dampak ekonomi bagi UMKM dan berkontribusi dalam peningkatan pendapatan daerah. (ADV Diskominfo Kota Batu)
Reporter: Santi Wahyu