
SURABAYA (Lenteratoday) - RSUD Eka Candrarini yang berlokasi di Jalan Medokan Asri Tengah, Kecamatan Rungkut ini akan segera dibuka guna mempermudah masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan, khususnya bagi Ibu dan Anak, di wilayah Surabaya Timur. Selain itu, juga mempercepat penanganan korban Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT), ketika ada pasien yang membutuhkan pelayanan kedaruratan atau rujukan.
Pelaksana tugas (Plt) Direktur Utama (Dirut) RSUD Eka Candrarini, drg. Bisukma Kurniawati mengagakan, layanan unggulan di rumah sakit ini adalah berfokus pada kesehatan ibu dan anak. Pelayanan khusus ibu dan anak itu, terletak di Lantai 4 RSUD Eka Candrarini.
Selain itu, RS ini juga akan menyediakan layanan ruang senam bagi ibu hamil hingga menyediakan layanan khusus atau bagi korban Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT).
“Kita tidak meninggalkan layanan yang lain, total semua poli kalau sudah beroperasional ada 32, saat ini ada 27. Sedangkan untuk penanganan KDRT ada di IGD, ada privasi dan ruangan khusus. Jadi kita akan kerjasama dengan DP3APPKB dan lintas sektor lainnya,” ujar drg. Bisukma, Senin (9/12/2024).
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Kota Surabaya, Ida Widayati menyampaikan, adanya pelayanan khusus korban KDRT di RSUD Eka Candrarini justru akan mempermudah DP3APPKB dalam menangani dan memberikan rujukan bagi korban KDRT, khususnya di wilayah Surabaya Timur.
Selama ini, DP3APPKB sudah berkolaborasi dengan berbagai rumah sakit besar di Surabaya, seperti di RSUD Dr. Mohamad Soewandhie, RSUD BDH, RS Jiwa Menur, hingga RS Bhayangkara Surabaya.
“RSUD Soewandhie sudah, RSUD BDH pun sudah, itu kan tergantung lokasi kejadiannya (kekerasan) juga, selama ini sudah berjalan. Nah, mungkin nanti untuk yang wilayah timur akan (ada) layanannya di RSUD Eka Candrarini, karena kan pelayanan seperti itu tidak bisa ditunda-tunda,” kata Ida.
Ida menjelaskan, selama ini DP3APPKB memiliki 15 volunteer psikolog profesional yang menangani kasus KDRT, baik terhadap korban perempuan maupun anak. Volunteer tersebut tersebar di berbagai pelayanan, seperti di Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) Siola, Puspaga Balai RW, hingga UPTD DP3APPKB.
“Jadi bukan kita ikut memberikan pelayanan di sana (RSUD Eka Candrarini) karena itu ranahnya kesehatan, adanya rumah sakit itu, kita menjadi memiliki fasilitas baru jika ada korban yang kita tangani. Jadi kalau ada korban langsung dirujuk ke sana, nah tergantung wilayahnya,” pungkasnya.
Diketahui, saat ini persiapan operasional RSUD Eka Candrarini telah mencapai 99 persen dan hanya tinggal menunggu waktu pembersihan. (*)
Reporter: Amanah | Editor : Lutfiyu Handi