22 April 2025

Get In Touch

Tiga SMP Surabaya Tak Penuhi Kriteria untuk Simulasi Sekolah Normal

Tiga SMP Surabaya Tak Penuhi Kriteria untuk Simulasi Sekolah Normal

Surabaya - Tiga dari total 21 SMP di Surabaya dinyatakan belum memenuhi standar sekolah normal dari Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya. Alhasil ketiga sekolah tersebut belum bisa melakukan simulasi sekolah bersama pihak dispendik.

Mamik Suparmi, Kepala Bidang Guru dan Pendidikan mengatakan, sejatinya pada hari Senin besok, dispendik akan melakukan simulasi terhadap empat SMP yang ada di Surabaya. "Tapi yang tiga ini tidak layak kriteria," katanya, Jumat (7/8/2020).

Lebih rinci ia menjelaskan jika sarana prasarana ketiga SMP tersebut kurang memadahi. Seperti luas sekolah yang kecil dan kesiapan mereka terhadap fasilitas untuk menunjang protokol kesehatan. Lebih lanjut ia mengatakan jika sekolah yang belum memenuhi krieria tersebut diminta untuk memperbaiki dan ditingkatkan lagi.

Mamik menambahkan, jika saat ini total SMP negeri maupun swasta di Surabaya yang sudah melakukan simulasi berjumlah 17 sekolahan.

"Kita masih konsen pada 21 sekolah yang kita pilih. Jadi kita cek semua cek guru, siswa, kita cek kelapangan juga. Belum dinyatakan gugur, tiga sekolah itu harus ditingkatkan dan beberapa yg belum mememuhi. Mereka masih berbenah terus. Karena segalanya harus benar-benar dipersiapkan," pungkasnya.

Diketahui, 21 sekolah yang menjadi pilot project untuk memulai pembelajaran tatap muka yaitu SMPN 1, SMPN 2, SMPN 3, SMPN 10, SMPN 12, SMPN 15, SMPN 19, SMPN 26, SMPN 28, SMPN 46, SMPN 62, SMP YBPK 1, SMP Petra 1, SMP Al Hikmah, SMP Santa Maria, SMP Giki 2, SMP Pawiyatan, SMP Wachid Hasyim 1, SMP Muhammadiyah 3, SMP Santo Carolus, dan SMP 17 Agustus. (Sur)

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.