
SURABAYA (Lenteratoday) - Telur setengah matang adalah salah satu pilihan makanan yang cukup populer di berbagai belahan dunia. Selain dimakan secara langsung, telur setengah matang juga sering disajikan sebagai pendamping hidangan lain.
Telur setengah matang ialah telur yang diolah dengan cara digoreng atau direbus dengan kondisi tidak matang sempurna. Telur setengah matang menjadi menu yang cukup disukai oleh banyak orang. Selain dimakan secara langsung, telur setengah matang juga sering disajikan sebagai pendamping hidangan lain seperti mie, nasi goreng, atau dimakan dengan roti.
Sebagian orang percaya makan telur setengah matang baik bagi kesehatan karena proses pengolahannya dianggap dapat menjaga kandungan nutrisi baik di dalamnya. Namun, menurut ahli gizi, ternyata mengonsumsi telur setengah matang juga memiliki risiko yang menyebabkan bahaya serius.
Manfaat Mengonsumsi Telur Setengah Matang
Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan, sebagian gizi yang terdapat pada kuning telur dapat rusak bila dimasak terlalu lama. Namun jika dimasak setengah matang, nutrisi di dalamnya akan aman.
Adapun dikutip dari laman Universitas Gajah Mada (UGM), telur setengah matang juga sarat akan kandungan vitamin A, vitamin D, protein, lemak, omega 3, omega 6, kalsium, fosfor, potassium, serta sodium, serta kolesterol.
Sejumlah nutrisi yang terdapat pada telur setengah matang memiliki manfaat bagi kesehatan, seperti meningkatkan kesehatan jantung, menguatkan tulang, menjaga kesehatan mata, menurunkan kolesterol, menurunkan berat badan, serta mampu mencegah penyakit jantung dan stroke.
- Membantu menurunkan berat badan
Telur setengah matang merupakan makanan yang rendah kalori dan kaya protein sehingga sering dijadikan pilihan makanan untuk diet.
Kandungan protein dalam telur dapat membuat kenyang lebih lama sehingga menekan keinginan ngemil serta nafsu makan.
Protein dalam telur juga meningkatkan energi yang penting dikonsumsi saat diet agar tidak lemas.
- Melindungi kesehatan jantung
Manfaat telur setengah matang juga dapat menjaga kesehatan jantung karena mengandung omega-3.
Omega-3 membantu menurunkan tekanan darah, mengurangi kadar kolesterol jahat (LDL), meredakan peradangan dalam sel-sel jantung, serta mencegah terjadinya aritmia atau gangguan irama jantung.
- Menguatkan tulang dan gigi
Manfaat telur setengah matang lainnya yaitu mendukung kesehatan tulang dan gigi. Khasiat ini berkat kandungan vitamin D yang tinggi dalam telur.
Vitamin D berperan penting dalam penyerapan kalsium dan fosfor dalam tubuh. Kedua mineral ini sangat diperlukan untuk menjaga kesehatan tulang dan gigi. Kekurangan vitamin D dapat menyebabkan osteoporosis.
- Menurunkan kolesterol jahat
Manfaat telur setengah matang juga dapat menurunkan tingkat kolesterol jahat (LDL) dalam tubuh. Manfaat ini diperoleh dari kandungan omega-3 di dalamnya.
Tingginya kadar LDL dalam tubuh dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Agar manfaat ini maksimal, sebaiknya konsumsi telur rebus, jangan digoreng. Hal ini untuk mencegah tambahan kalori dari minyak goreng.
- Menjaga kesehatan jantung
Telur yang dimasak hingga putih telur mengeras tapi kuning telurnya masih agak cair juga dapat bermanfaat untuk kesehatan jantung karena berbagai kandungan di dalamnya.
Telur juga mengandung selenium, mineral yang berperan dalam perlindungan sel-sel jantung dari kerusakan oksidatif. Kandungan lainnya yaitu kolin bermanfaat mengelola kadar lemak darah sehingga dapat berkontribusi pada kesehatan jantung.
- Melancarkan pencernaan
Manfaat telur setengah matang juga dapat melancarkan pencernaan karena kandungan kolin yang dapat menambah keragaman bakteri di dalam usus.
Perubahan positif dalam usus ini dapat berkontribusi pada kesehatan saluran pencernaan dan penyerapan zat gizi yang lebih baik.
Risiko Mengonsumsi Telur Setengah Matang
Meskipun telur setengah matang dianggap memiliki khasiat yang lebih terjaga namun, ahli gizi dari UGM, Toto Sudargo, mengungkapkan telur dapat diambil nutrisinya dengan baik saat dimasak dengan suhu stabil. Ia menyebut sebuah penelitian mengungkap bahwa protein dalam telur justru akan lebih baik diserap oleh tubuh saat telur dalam kondisi matang.
Dilansir dari laman Ikatan Dokter Anak Indonesia, telur yang matang akan justru lebih mudah dicerna oleh saluran cerna anak. Setelah memasak telur jangan biarkan telur dalam suhu ruang lebih dari dua jam untuk menghindari kontaminasi kuman.
Sebuah penelitian yang telah dipublikasikan di International Journal of Food Sciences and Nutrition pada 2004 mengungkap bahwa daya serap protein dalam telur yang sudah matang oleh tubuh manusia mencapai 90 persen.
Mengonsumsi telur setengah matang dapat meningkatkan risiko terkena infeksi bakteri, terutama bagi anak-anak. Telur dapat mengandung bakteri yang disebut Salmonella. Bakteri ini sangat berbahaya dan dapat mengakibatkan gejala, seperti mual, kejang, diare, bahkan kematian. Bakteri Salmonella dapat masuk ke dalam telur melalui kulit telur yang retak.
Anak usia balita 4 kali lipat lebih berisiko mengalami gejala keracunan makanan termasuk bakteri salmonella yang terdapat pada telur. Selain itu, wanita hamil juga tidak dianjurkan untuk mengonsumsi telur dalam kondisi setengah matang karena alasan yang sama, yakni lebih rentan terkena infeksi bakteri salmonella.
Gejala keracunan bakteri salmonella akan muncul dalam 12-72 jam setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi Salmonella dan membaik dalam waktu 4-7. Gejala yang muncul yaitu diare berdarah, disertai demam, muntah dan dehidrasi.
Tidak hanya pada telur setengah matang, namun pada olahan telur yang mengandung telur setengah matang, seperti mayonaise buatan sendiri, tiramisu, dan mousse, juga masih berisiko menimbulkan Salmonellosis.
Co-Editor: Nei-Dya