
JAKARTA (Lentera)- Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyebut sebagian wilayah Indonesia masih berada di puncak musim hujan dengan intensitas menengah hingga tinggi. Sebagian wilayah bahkan diperingatkan karena mengalami intensitas sangat tinggi hingga lebih dari 500 mm per bulan.
Dwikorita, dikutip Sabtu (22/2/2025) mengimbau kepada masyarakat untuk selalu aktif memantau informasi cuaca sebelum mudik lebaran.
Fenomena La Nina lemah diperkirakan masih berlanjut sampai Mei 2025, menurut Kepala BMKG dalam rapat koordinasi persiapan mudik lebaran di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Jumat (21/2/2025) seperti dikutip dari BMKG.
Hal tersebut dapat meningkatkan intensitas hujan di berbagai wilayah di Indonesia, khususnya Maret-April 2025 dengan curah hujan diperkirakan berada dalam kategori menengah-tinggi. Selain itu sebagian daerah berpotensi mengalami hujan lebat dengan petir dan angin kencang.
BMKG pun mengidentifikasi adanya pengaruh aktivitas gelombang ekuator dan Madden-Julian Oscillation (MJO) yang tampak sejak Maret. Fenomena ini dapat meningkatkan pertumbuhan awan hujan, khususnya di Sumatera bagian utara dan akan bergerak ke bagian barat dan tengah Indonesia sampai pertengahan Maret.
BMKG mengingatkan potensi banjir rob di sebagian wilayah di pesisir Indonesia yang bisa terjadi karena fenomena bulan baru dan purnama, bertepatan dengan jarak terdekat antara Bumi dan Bulan pada akhir Maret dan April.
Pada periode yang sama Maret-April juga terjadi masa transisi dari hujan ke kemarau atau yang dikenal sebagai pancaroba. Periode ini ditandai dengan cuaca ekstrem seperti hujan lebat secara singkat, petir, angin kencang, serta kemungkinan hujan es dan puting beliung di beberapa wilayah.
Co-Editor: Nei-Dya/berbagai sumber