03 April 2025

Get In Touch

Antisipasi Macet dan Lakalantas di Jalur Bromo, Polres dan Dishub Kabupaten Malang Perketat Pengamanan

Pemasangan rambu-rambu keselamatan berkendara di jalur wisata Bromo. (dok. Satlantas Polres Malang)
Pemasangan rambu-rambu keselamatan berkendara di jalur wisata Bromo. (dok. Satlantas Polres Malang)

MALANG (Lentera) - Memasuki libur Lebaran 2025, arus wisatawan menuju kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) diprediksi meningkat. Untuk mengantisipasi lonjakan kendaraan serta potensi kecelakaan di jalur rawan, Satlantas Polres Malang bersama Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Malang dan Balai Besar TNBTS melakukan berbagai langkah pengamanan.  

 

Kanit Keamanan dan Keselamatan (Kamsel) Satlantas Polres Malang, Ipda Umar Kiswoyo, mengatakan salah satu fokus utama adalah melarang sementara kendaraan besar seperti truk masuk ke wilayah TNBTS. Hal ini dilakukan dengan memasang papan imbauan di sejumlah titik strategis.

 

"Di kawasan menuju Bromo, arah Lumajang, ada beberapa titik rawan longsor. Selain itu, sering terjadi kepadatan akibat angkutan bermuatan besar. Oleh karena itu, kami bekerja sama dengan Balai Besar TNBTS dan Dishub Kabupaten Malang untuk memasang papan imbauan larangan truk masuk ke wilayah TNBTS," ujar Umar, Selasa (1/4/2025). 

 

Selain pemasangan papan imbauan, Umar juga telah menyiapkan personel di beberapa titik strategis. Menurutnya, pos pengamanan (pospam) Tumpang akan menjadi pusat pemantauan. Jika terjadi peningkatan volume kendaraan secara signifikan, personel tambahan akan dikerahkan ke rest area untuk mengatur arus lalu lintas.  

 

Terkait titik rawan kecelakaan, Umar menyebut hampir seluruh jalur menuju Bromo memiliki tingkat risiko tinggi. Kondisi jalan yang menikung, menanjak, serta terbatasnya visibilitas membuat pengendara harus ekstra waspada.  

 

"Kami mengimbau wisatawan untuk tidak menggunakan motor atau mobil matic di jalur ini, karena kendaraan jenis ini lebih sulit dikendalikan di medan ekstrem," katanya.  

 

Untuk meningkatkan keselamatan, pihaknya bersama Dishub Kabupaten Malang juga telah memasang tambahan 16 cermin cembung yang diperoleh melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) di sekitar Bukit Teletubbies, kawasan 360, dan Jemplang.  

 

Tak hanya itu, Umar juga mengingatkan wisatawan agar memesan tiket masuk ke TNBTS melalui aplikasi resmi guna menghindari antrean panjang di loket. Menurutnya, sistem tiket online dapat membantu mengurangi kepadatan kendaraan di pintu masuk kawasan wisata. 

 

Sementara itu, Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Kabupaten Malang, Willy Deni Permana, menambahkan pihaknya telah memasang total 83 rambu lalu lintas termasuk 7 cermin cembung di kawasan TNBTS untuk meningkatkan kewaspadaan pengendara.  

 

Willy juga menyampaikan, sebagai langkah pencegahan lakalantas di jalur Bromo, telah dipasang 30 unit delineator dan warning light di sepanjang jalur rawan kecelakaan. Menurutnya hal ini juga menindaklanjuti insiden kecelakaan yang melibatkan sebuah mobil Fortuner yang masuk ke jurang pada Mei 2024 lalu. 

 

"Delineator kami pasang mulai dari titik kecelakaan Fortuner hingga ke atas. Jarak antar delineator sekitar tiga meter, agar efektif dalam mencegah kendaraan terperosok jika terjadi kondisi darurat," jelasnya.  (*)

 

Reporter: Santi Wahyu | Editor : Lutfiyu Handi 

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.