
SURABAYA (Lentera) - Film Jumbo sebuah karya anak bangsa, berhasil mencatat sejarah sebagai film animasi Indonesia terlaris yang memikat perhatian berbagai kalangan usia. Sejak tayang perdana pada 31 Maret 2025, berdasarkan data dari akun Instagram resmi @jumbofilm_id, film ini telah meraih lebih dari 3 juta penonton hanya dalam waktu 14 hari.
Film berdurasi 102 menit ini melalui proses produksi panjang selama lima tahun dan melibatkan lebih dari 420 kreator lokal. Menariknya, dari ratusan kreator tersebut terdapat dua alumni Petra Christian University (PCU) turut berkontribusi penting dalam proses kreatif film ini. Mereka adalah Maximillian Serafino Suprapto dan Fandy Soegiarto.
Maximillian Serafino Suprapto merupakan alumni International Program in Digital Media (IPDM) angkatan 2020 di PCU. Pemuda asal Surabaya ini pertama kali terlibat dalam produksi “Jumbo” saat menjalani magang di Ayena Studio, Bandung, ketika masih menjadi mahasiswa.
Di Ayena Studio, Max mendapat tanggung jawab pada tahap Blocking, Animating, dan beberapa kali terlibat dalam proses Clean-up. Ia menjelaskan proses animasi di film ini melalui empat tahap utama: Layouting, Blocking, Animating, dan Clean-up.
“Sederhananya, di tahap Blocking kami mencari gerakan karakter (body mechanic) yang realistis agar terasa nyata, meski awalnya masih terlihat patah-patah,” jelas mahasiswa yang akrab disapa Max ini, Selasa (15/4/2025).
Setelah tahap Blocking, Max bertugas menyempurnakan gerakan agar tampak halus dan natural, mengikuti prinsip-prinsip animasi. Di tahap Clean-up, ia menambahkan detail pada rambut, aksesori, dan elemen-elemen kecil lain agar animasi terlihat hidup sebelum masuk ke tahap akhir Lighting, Rendering, dan Compositing (LRC).
Selama empat bulan menjalani proses tersebut, Max menghadapi berbagai tantangan, terutama dalam hal kecepatan dan standar kualitas. “Waktu itu kemampuan animasi 3D saya masih terbatas, jadi saya harus bekerja ekstra keras agar bisa memenuhi target mingguan,” ungkap Max.
Selain Max, sosok Fandy Soegiarto, alumni Desain Komunikasi Visual (DKV) PCU angkatan 2006, juga memiliki andil besar dalam kesuksesan “Jumbo”. Fandy saat ini menjabat sebagai Project Manager di Caravan Studio, Jakarta Barat.
Sejak bergabung pada tahun 2020, Fandy dan timnya dipercaya oleh rumah produksi Visinema untuk menangani seluruh proses visual development, termasuk desain karakter, key art, logo, latar (set), hingga properti (props).
“Kami mengerjakan proyek ini sejak akhir 2020, dan akhirnya selesai pada awal 2023. Sebuah proses panjang yang penuh dedikasi,” jelas Fandy.
Sebagai Project Manager, Fandy tak hanya memimpin tim, tapi juga ikut terlibat dalam proses desain. “Saya memastikan seluruh artwork yang dibutuhkan selesai dengan baik dan sesuai visi cerita,” tambahnya.
Fandy merasa sangat bersyukur bisa ikut berkontribusi dalam karya yang mendapat sambutan luar biasa. “Bangga rasanya melihat hasil kerja keras ini bisa dinikmati di bioskop oleh masyarakat luas, terutama para pelaku seni dan desain," tuturnya.
Tak lupa, Fandy menyampaikan pesan bagi generasi muda yang ingin berkarier di industri kreatif. “Teruslah berkarya dan cintai prosesnya. Jangan pernah lelah menciptakan dunia yang menginspirasi melalui tangan dan imajinasi kita," tutupnya. (*)
Reporter: Amanah
Editor : Lutfiyu Handi