24 April 2025

Get In Touch

Dokter RS Swasta Diduga Lakukan Pelecehan, IDI Malang Pastikan Beri Pembinaan hingga Sanksi Tegas

Ketua IDI Malang Raya, dr. Sasmojo Widito, Sp.JP(K), FIHA, FAsCC, FAPSIC, FSCAI. (foto:ist)
Ketua IDI Malang Raya, dr. Sasmojo Widito, Sp.JP(K), FIHA, FAsCC, FAPSIC, FSCAI. (foto:ist)

MALANG (Lentera) - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Malang Raya merespons tegas kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh seorang dokter, terhadap pasien di salah satu rumah sakit swasta di Kota Malang. Dengan memastikan akan memberi pembinaan hingga sanksi tegas, sesuai ketentuan etika dan disiplin profesi apabila terbukti terjadi pelanggaran.

Ketua IDI Malang, dr. Sasmojo Widito menegaskan setiap dokter wajib menjunjung tinggi norma-norma yang berlaku, baik norma hukum, norma disiplin profesi, maupun norma etika. Pelanggaran terhadap norma-norma tersebut menunjukkan ketidakprofesionalan yang tidak bisa ditoleransi.

"Sebenarnya kita semua, dokter terutama profesional memang harus mengikuti norma. Ada norma hukum, norma disiplin profesi, dan norma etika. Semua itu harus kita ikuti," ujar Sasmojo, Kamis (17/4/2025).

Menurutnya, apabila seorang dokter terbukti melanggar satu atau lebih dari norma-norma tersebut, maka yang bersangkutan wajib dibina terlebih dahulu. Setelah proses pembinaan dilakukan, akan dinilai apakah sikap dan tindakannya masih dapat diperbaiki atau tidak.

Menanggapi kasus dugaan pelecehan seksual yang saat ini sedang viral di media sosial, Sasmojo menyatakan IDI Malang akan bertindak mengikuti seluruh prosedur dan norma yang berlaku, termasuk norma hukum pidana, perdata, dan disiplin profesi.

"Apapun hasilnya nanti, kami sudah menyiapkan sanksi dan pembinaan bagi yang bersangkutan. Dasarnya ya norma itu tadi. norma hukum, disiplin profesi yang harus diikuti. Etika profesi apalagi, itu gak bisa ditawar-tawar. Dunia profesi ini gak bisa maju kalau norma saja dilanggar," tegasnya.

Kasus ini mencuat ke publik, setelah seorang perempuan dengan akun Instagram @qorryauliarachmah mengunggah sebuah postingan. Dengan menyebut dirinya menjadi korban pelecehan oleh seorang dokter di rumah sakit swasta di Kota Malang pada tahun 2022. 

Unggahan tersebut menjadi viral dan menuai perhatian luas dari warganet. Menanggapi polemik yang berkembang, pihak rumah sakit swasta tempat dokter tersebut bekerja telah mengeluarkan pernyataan resmi. 

Dalam pernyataan tersebut, manajemen menyatakan dokter yang bersangkutan telah dinonaktifkan sementara waktu. Guna menjaga kondusifitas dan menunggu proses klarifikasi, serta identifikasi lebih lanjut.

Reporter: Santi Wahyu/Editor: Ais

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.