24 April 2025

Get In Touch

Kunyah Permen Karet bisa Lepaskan Kandungan Mikroplastik

Ilustrasi (foto: Freepik)
Ilustrasi (foto: Freepik)

SURABAYA (Lentera) – Mengunyah permen karet selama ini identik dengan menyegarkan napas. Namun, studi pilot terbaru yang dipresentasikan di konferensi American Chemical Society (ACS) Spring 2025 di San Diego, Amerika Serikat, mengungkap fakta mengejutkan.

Setiap kunyahan bisa melepaskan ratusan hingga ribuan partikel mikroplastik ke dalam air liur. Penelitian yang dipimpin Prof. Sanjay Mohanty dari University of California, Los Angeles (UCLA) ini melibatkan seorang relawan yang mengunyah potongan permen karet standar selama empat menit. “Kami mengambil sampel air liur setiap 30 detik, lalu menganalisisnya di laboratorium menggunakan mikroskop elektron,” kata Prof. Mohanty dikutip pada Senin, (21/4/2025).

Mikroplastik sendiri adalah serpihan plastik berukuran sangat kecil, umumnya kurang dari 5 milimeter. Partikel ini dikenal susah terurai dan bisa terbawa angin, air, atau menempel pada makanan. Sebelumnya, sumber paparan mikroplastik yang disorot lebih banyak adalah kemasan plastik, botol minum, dan serat tekstil. Kini, permen karet masuk dalam daftar sumber baru yang perlu diwaspadai.

“Temuan ini membuka mata kita,” ujar Dr. Maria Magdalena, ahli toksikologi dari Institut Teknologi Bandung yang turut hadir di San Diego. Menurutnya, walaupun penelitian awal ini baru melibatkan satu partisipan, hasilnya cukup mengkhawatirkan. “Kita perlu meneliti lebih lanjut bagaimana partikel ini berpotensi terserap ke aliran darah dan menimbulkan efek kesehatan,” jelasnya.

Menariknya, penelitian juga menyoroti permen karet natural berbasis resin tumbuhan versus permen karet sintetis berbahan polimer minyak bumi. “Kami berharap bahan alami melepaskan lebih sedikit partikel, tetapi kenyataannya jumlahnya hampir setara,” jelas Prof. Mohanty.

Para ahli kesehatan hewan dan kultur sel mengingatkan, paparan mikroplastik berulang kali dalam jangka panjang dapat menimbulkan peradangan jaringan, gangguan fungsi organ, hingga potensi kerusakan sel. “Memang belum ada uji klinis langsung pada manusia, tapi bukti dari hewan cukup kuat untuk membuat kita berhati‑hati,” tambah Dr. Maria.

Bagaimana dengan konsumen? Para peneliti menyarankan beberapa langkah sederhana:

Batasi durasi mengunyah
Durasi 3 sampai 5 menit sudah cukup menyegarkan, sekaligus meminimalkan pelepasan partikel.

Berkumur setelah selesai
Bilas sisa air liur dengan air putih agar partikel mikroplastik tersisa tidak tertelan.

Pilih bahan alternatif
Jika memungkinkan, coba cari permen karet berbahan alami atau potongan herbal seperti daun mint kering.

Buang permen karet dengan benar
Bungkus dan masukkan ke tempat sampah tertutup agar tidak menambah sampah mikroplastik di lingkungan.

Penulis: Elvy-Mg2/Co-Editor: Nei-Dya/berbagai sumber

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.