
SURABAYA (Lentera)– Permasalahan kesehatan gigi anak masih menjadi tantangan besar, mulai dari ketakutan terhadap dokter gigi hingga minimnya akses layanan. Karies, gangguan rahang, dan kebiasaan makan tinggi gula jadi momok yang kerap mengintai.
Namun, sebuah solusi inovatif kini datang dari dunia herbal. Dalam orasi ilmiahnya pada pengukuhan sebagai Guru Besar Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Airlangga (Unair), Prof Dr Prawati Nuraini drg MKes SpKGA Sub SpKKA (K) memaparkan potensi besar tanaman herbal, khususnya jahe merah sebagai alternatif pengobatan gigi anak yang aman, efektif, dan ramah lingkungan.
“Tanaman herbal seperti jahe merah memiliki sifat antibakteri, antiinflamasi, dan antijamur yang sangat berguna dalam mencegah serta menangani penyakit gigi dan gusi pada anak,” ucapnya, Jumat (25/4/2025).
Guru Besar Ilmu Herbal dalam Kedokteran Gigi Anak ini menegaskan, kandungan senyawa bioaktif dalam Zingiber officinale varrubrum atau jahe merah, berperan penting dalam menurunkan infeksi bakteri penyebab karies serta mendukung proses penyembuhan dan pertumbuhan tulang rahang anak.
Menariknya, inspirasi awal penelitian ini datang dari Al-Qur’an, tepatnya Surah Al-Insan ayat 17–18 yang menyebutkan jahe sebagai minuman surga. Dari sanalah Prof Prawati menggali lebih dalam potensi jahe merah dalam dunia kesehatan gigi anak.
“Penggunaan tanaman herbal bukan sekadar kembali ke alam, tetapi juga bagian dari pelestarian pengetahuan lokal dan budaya,” jelasnya.
Namun, ia mengingatkan penggunaan herbal tetap harus berada di bawah pengawasan tenaga ahli dan dalam dosis yang tepat agar manfaatnya optimal.
“Penggunaan herbal sebagai alternatif yang aman, efektif, dan ekonomis dapat menjadi pilihan yang alami, bebas efek samping, dan terjangkau. Namun demikian, penggunaannya harus tetap diawasi tenaga ahli dan dipastikan hanya dalam dosis tertentu agar efektivitasnya tetap maksimal,” pungkasnya.
Reporter: Amanah/Editor: Ais