31 May 2025

Get In Touch

Pentingnya Jaga Kesehatan Mental Ibu Usai Melahirkan

Ilustrasi (foto: Freepik)
Ilustrasi (foto: Freepik)

SURABAYA (Lentera) - Setelah melewati proses persalinan yang penuh tantangan, para ibu kerap langsung dihadapkan pada tanggung jawab besar merawat buah hati. Namun, di tengah hiruk pikuk mengurus bayi, menjaga kesehatan mental ibu justru menjadi hal yang kerap terabaikan.

Psikolog dari Bethsaida Hospital Gading Serpong, Joice Novita Kristianto, S. Psi., menekankan pentingnya memberi ruang bagi diri sendiri sebagai bagian dari pemulihan pasca melahirkan. Ia menganjurkan para ibu untuk memanjakan diri seusai melahirkan demi menjaga kesehatan mental.

"Memanjakan diri dengan memberi ruang bagi diri sendiri melalui aktivitas pampering atau memanjakan dan perawatan diri di tengah hiruk pikuk mengurus bayi penting bagi para ibu usai melahirkan," katanya.

Lebih lanjut, Joice menjelaskan bahwa perubahan besar yang dialami tubuh dan emosi ibu setelah melahirkan perlu diimbangi dengan waktu perawatan diri. Tanpa hal tersebut, risiko gangguan seperti baby blues hingga depresi pasca melahirkan bisa meningkat.

"Setelah melahirkan, tubuh dan emosi ibu mengalami perubahan besar. Jika tidak diimbangi dengan waktu untuk merawat diri, ini bisa berujung pada kondisi seperti baby blues atau bahkan depresi pasca melahirkan," kata dia.

Menurutnya, menjaga kesehatan mental ibu bukanlah bentuk keegoisan, melainkan kebutuhan penting dalam menjalani peran baru sebagai orang tua. Ibu yang sehat secara mental akan memberi dampak positif bagi keluarga secara keseluruhan.

"Padahal, dengan ibu yang sehat secara mental, keluarga juga akan lebih bahagia. Ini bukan soal egois, tapi soal bertahan dan tumbuh dalam peran baru sebagai ibu," katanya.

Dengan begitu, memberi waktu dan perhatian bagi diri sendiri bukan sekadar kemewahan, melainkan bagian dari upaya menjaga stabilitas emosional dan kebahagiaan keluarga.

Berikut beberapa tips sederhana untuk menjaga kesehatan mental, terutama bagi ibu pasca melahirkan:

Terima perasaan yang muncul
Tidak apa-apa merasa lelah, sedih, atau kewalahan. Mengakui emosi adalah langkah awal yang sehat daripada memendamnya.

Berbagi cerita dengan orang terdekat
Ceritakan perasaanmu pada pasangan, teman, atau ibu sesama pejuang ASI. Dukungan emosional bisa jadi obat ampuh untuk kelelahan mental.

Batasi ekspektasi yang tidak realistis
Tidak semua harus sempurna. Fokus pada apa yang bisa dikendalikan dan beri ruang untuk istirahat tanpa rasa bersalah.

Lakukan hal kecil yang disukai
Sekadar minum kopi hangat tanpa gangguan, membaca buku, atau menonton drama favorit bisa memberi suntikan semangat.

Fokus pada napas dan tubuh
Latihan pernapasan dalam atau mindfulness 5–10 menit sehari bisa menenangkan pikiran yang penuh.

Jangan ragu meminta bantuan profesional
Jika merasa terlalu berat atau berkepanjangan, berkonsultasilah dengan psikolog atau konselor. Itu bukan tanda lemah, tapi langkah bijak.

Penulis: Novi-Mg3/Co-Editor: Nei-Dya/berbagai sumber

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.