27 April 2025

Get In Touch

Lepas 1753 Wisudawan, Rektor Unair : Dunia Sedang Tidak Baik-baik Saja

SURABAYA (Lentera) – Universitas Airlangga (Unair) menggelar wisuda periode ke-251 pada Sabtu (26/4/2025) di Airlangga Convention Center (ACC), Kampus MERR-C Unair. Kepada 1.753 wisudawan dari berbagai jenjang Rektor Unair, Prof Dr Mohammad Nasih SE MT Ak. merefleksikan situasi dunia yang menurutnya sedang tidak baik-baik saja.

Untuk itu, kepada wisudawan berbagai jenjang mulai dari diploma, sarjana, magister, hingga doktor ia menegaskan bahwa wisuda bukanlah akhir, melainkan gerbang menuju babak baru yang menuntut kesiapan lebih besar.

Lebih lanjut ia menyoroti krisis multidimensi yang terjadi di berbagai belahan dunia, mulai dari konflik Timur Tengah dan Ukraina, hingga kebijakan-kebijakan global yang berdampak langsung pada dunia akademik.

“Dunia sedang tidak baik-baik saja. Bahkan independensi kampus di luar negeri pun terancam karena kebijakan politik. Maka penting bagi lulusan Unair untuk tidak hanya berilmu, tapi juga tangguh dan adaptif menghadapi dunia yang cepat berubah,” tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Prof Nasih juga berpesan bahwa penting memiliki rasa percaya diri. Namun kepercayaan diri yang tidak diiringi dengan kesadaran untuk terus belajar justru dapat menjadi kelemahan tersembunyi. Banyak lulusan, ujarnya, merasa telah cukup pandai dan berhenti mengembangkan diri, padahal dunia kerja menuntut adaptasi dan pembelajaran tanpa henti.

Ia menekankan bahwa dunia pasca-wisuda akan selalu berubah dan hanya mereka yang bersedia belajar lagi dan beradaptasi yang akan tetap relevan dan unggul. “Anda lulusan dari perguruan tinggi terbaik. Tetap percaya diri dan dan harus dibarengi dengan kerendahan hati serta semangat belajar yang tak pernah padam,” pesannya.

Di akhir sambutannya, Prof Nasih menekankan nilai pembelajar sejati sebagai bekal utama para wisudawan dalam memasuki dunia nyata. Belajar, menurutnya, harus menjadi prinsip hidup yang dijunjung tinggi.

“Euforia wisuda boleh, tapi jangan berlama-lama. Dunia kerja menanti. Tantangan ke depan akan lebih kompleks. Maka belajar sepanjang hayat adalah harga mati bagi siapa pun yang ingin bertahan dan unggul,” tuturnya.

Ia juga mengutip konsep pembelajaran dalam Islam yakni ‘Belajarlah dari dalam kandungan hingga ke liang lahat.’ Sebuah seruan yang relevan bagi para lulusan untuk tidak pernah berhenti mengasah kompetensi, baik secara akademik maupun personal.

Prosesi wisuda di Unair.
Prosesi wisuda di Unair.

Sementara itu, wisudawan terbaik Fakultas Sains dan Teknologi Unair, Fajri Irhammi mengungkapkan rasa syukur dan apresiasi kepada seluruh dosen, tenaga kependidikan, serta sivitas akademika Unair yang telah membentuk karakter mahasiswa selama masa studi. Menurutnya, nilai moralitas dan kebermanfaatan menjadi bekal utama lulusan Unair untuk terjun ke masyarakat.

"Kami belajar bukan hanya teori, tetapi juga nilai-nilai seperti berpikir kritis, kepedulian sosial, dan moralitas. Kita tidak hanya ingin menjadi yang terbaik, tapi juga menjadi yang paling bermanfaat," ucap Fajri.

Ia mengajak seluruh wisudawan untuk terus mengapresiasi diri atas perjuangan yang telah dilalui dan mengamalkan nilai Excellence with Morality dalam kehidupan setelah lulus.

Sementara itu, Dr M Hasinuddin SKep Ns Mkep, mewakili Ketua Umum IKA Unair menyampaikan selamat kepada para wisudawan dan keluarga atas pencapaian tersebut. Ia menekankan bahwa wisuda bukanlah akhir, melainkan awal dari kontribusi nyata sebagai duta Unair di masyarakat.

"Setelah proses wisuda ini, saudara-saudara sekalian akan kembali ke dunia nyata dengan peran yang lebih bermakna. Jadilah alumni Unair yang membawa nama baik almamater dan memberikan kebermanfaatan bagi sesama," ujar Hasinuddin.

Hasinuddin menyampaikan bahwa para wisudawan secara otomatis menjadi bagian dari keluarga besar alumni Unair. Sebagai simbolisasi, kartu IKA Unair diberikan kepada perwakilan wisudawan.

Hasinuddin juga mengajak para alumni untuk aktif menjaga integritas dan moralitas, mengingat banyaknya tantangan yang dihadapi dunia pendidikan saat ini.

"Mari menjadi wisudawan yang prima dan berjiwa tanpa lupakan akhlak serta moralitas yang mulia.” tutupnya. (*)

Reporter : Lutfi/rls
Editor : Lutfiyu Handi

 

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.