
SURABAYA (Lentera) – Fenomena menjamurnya coffee shop menjadikan budaya ngopi bukan lagi sekadar kebutuhan, tetapi bagian dari gaya hidup sehari-hari. Dari generasi muda hingga dewasa, kopi kini menjadi teman dalam berbagai aktivitas baik saat bekerja, bersantai, maupun bersosialisasi.
Namun, di balik kenikmatannya, kandungan dalam secangkir kopi perlu dicermati agar tidak berdampak buruk bagi kesehatan.
Menanggapi tren ini, dosen FK Unair dr. Sony Wibisono, SpPD-KEMD, FINASIM memberikan penjelasan penting seputar cara menikmati kopi secara bijak, diungkapkannya kopi murni sebenarnya memiliki berbagai manfaat bagi tubuh jika dikonsumsi dalam jumlah dan cara yang tepat.
“Masalahnya sekarang banyak kopi yang disajikan dengan tambahan gula dan susu dalam jumlah besar, kadang kandungan kalorinya justru lebih tinggi daripada kopinya sendiri,” kata dr. Sony, Rabu (30/4/2025).
Ia menuturkan kopi kemasan atau kopi kekinian yang populer di pasaran memang cenderung tinggi kalori, jika dikonsumsi rutin tanpa pengawasan ini dapat menambah asupan kalori harian secara signifikan dan berpotensi memicu masalah kesehatan dalam jangka panjang.
Dijelaskannya kopi murni diketahui mengandung zat aktif seperti kafein dan asam klorogenat yang dapat memberi efek positif, seperti mengurangi peradangan, membantu metabolisme gula dan lemak, serta menurunkan risiko penyakit neurodegeneratif seperti Parkinson dan Alzheimer. Namun, konsumsi kopi juga tidak bisa disamaratakan.
“Orang dengan kondisi tertentu seperti ibu hamil, penderita hipertensi, epilepsi, atau gangguan irama jantung sebaiknya lebih berhati-hati, bahkan disarankan untuk menghindari kopi,” jelas dr. Sony.
Untuk orang sehat, konsumsi maksimal yang direkomendasikan adalah sekitar 400 mg kafein per hari, atau setara tiga cangkir kopi. Agar manfaat kopi tetap optimal, dr. Sony menyarankan untuk memilih kopi dalam bentuk paling murni, seperti kopi tubruk, espresso tanpa gula, atau americano.
“Minum kopi bukan berarti dicampur dengan segala macam bahan. Lebih baik pilih yang sederhana, tapi tetap nikmat dan aman untuk tubuh,” tutupnya.
Reporter: Amanah/Editor: Ais