
SURABAYA (Lentera) – Kunyit bukanlah bahan asing bagi masyarakat Indonesia. Rempah berwarna kuning keemasan ini sering digunakan sebagai bumbu utama dalam berbagai masakan tradisional, mulai dari kari hingga jamu. Namun, di balik rasa dan aromanya yang khas, kunyit menyimpan manfaat kesehatan yang luar biasa.
Berkat kandungan aktif bernama kurkumin, kunyit memiliki sifat anti-inflamasi, antioksidan, antibakteri, hingga antidepresan. Sejumlah penelitian modern menunjukkan bahwa kunyit bukan sekadar bahan dapur, melainkan juga rempah yang memiliki potensi besar untuk membantu meringankan, bahkan mencegah berbagai penyakit kronis.
Berikut adalah sepuluh penyakit yang dapat dibantu penyembuhannya melalui konsumsi kunyit secara rutin dan teratur:
Penyakit Jantung
Kurkumin terbukti dapat meningkatkan fungsi endotel atau lapisan pembuluh darah yang bertugas mengatur tekanan darah dan pembekuan. Hal ini menjadikan kunyit sebagai salah satu rempah yang membantu menurunkan risiko penyakit jantung, termasuk serangan jantung dan stroke.
Radang Usus
Penyakit seperti kolitis ulserativa dan Crohn dapat menimbulkan peradangan kronis di saluran pencernaan. Kunyit dengan sifat anti-inflamasinya membantu meredakan peradangan tersebut dan meningkatkan kualitas hidup penderita.
Nyeri Sendi
Penderita osteoartritis dan rematik dapat merasakan perbaikan signifikan setelah rutin mengonsumsi kunyit. Kurkumin mampu mengurangi pembengkakan dan rasa sakit pada sendi tanpa efek samping seperti obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS).
Penyakit Neurodegeneratif
Kurkumin memiliki potensi untuk mencegah atau memperlambat perkembangan penyakit Alzheimer dan Parkinson dengan menghambat penumpukan plak amyloid di otak dan melindungi neuron dari kerusakan oksidatif.
Melawan Depresi
Beberapa studi menunjukkan bahwa kunyit memiliki efek seperti antidepresan. Kandungan kurkumin dapat meningkatkan hormon serotonin dan dopamin, dua hormon yang memengaruhi suasana hati.
Diabetes Tipe 2
Konsumsi kunyit dapat membantu mengontrol kadar gula darah dan meningkatkan sensitivitas insulin. Ini sangat berguna dalam pengelolaan diabetes tipe 2 secara alami.
Alergi
Kurkumin bersifat antihistamin dan antiperadangan, sehingga efektif dalam mengurangi gejala alergi seperti ruam, gatal-gatal, dan pembengkakan.
Masalah Pencernaan (Dispepsia)
Kunyit telah lama digunakan untuk mengatasi masalah pencernaan seperti perut kembung, mual, dan rasa tidak nyaman di lambung. Kurkumin merangsang produksi empedu yang penting dalam proses pencernaan.
Mencegah Kanker
Studi praklinis menunjukkan bahwa kurkumin mampu menghambat pertumbuhan sel kanker dan mencegah penyebarannya. Efek ini terlihat pada beberapa jenis kanker, termasuk kanker payudara, usus besar, dan prostat.
Demam
Efek antipiretik dalam kunyit membantu menurunkan suhu tubuh saat demam. Selain itu, kunyit juga meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi.
Meskipun banyak manfaatnya, konsumsi kunyit tetap harus bijak. Takaran yang tepat dan konsultasi dengan tenaga medis sangat disarankan, terutama bagi penderita penyakit kronis atau yang sedang mengonsumsi obat tertentu. Kunyit mungkin tidak menyembuhkan secara instan, tetapi sebagai terapi pendamping, rempah ini layak diberi tempat di dapur dan kehidupan sehari-hari.
Penulis: Dinda-Mg1/Co-Editor: Nei-Dya/berbagai sumber