04 May 2025

Get In Touch

Studi Ungkap Risiko Suplemen Kayu Manis

Ilustrasi (foto: pixabay)
Ilustrasi (foto: pixabay)

SURABAYA (Lentera) – Suplemen kayu manis, yang selama ini dikenal sebagai bahan alami dengan berbagai manfaat kesehatan, ternyata dapat mengganggu efektivitas pengobatan tertentu. Hal ini diungkapkan dalam sebuah studi baru yang dipublikasikan di laman Eatingwell oleh para peneliti dari University of Mississippi, dilansir pada Jumat (2/5/2025).

Dalam studi tersebut, para peneliti menciptakan simulasi lingkungan usus di laboratorium. Mereka menggunakan campuran asam lambung, enzim pencernaan, sel usus, dan sel hati untuk meneliti bioaksesibilitas kayu manis, yakni seberapa banyak senyawa aktif dari kayu manis yang benar-benar diserap oleh tubuh setelah dikonsumsi.

Tidak hanya itu, para ilmuwan juga mengeksplorasi bagaimana senyawa dari kayu manis, khususnya jenis cassia, dipecah dalam tubuh dan berinteraksi dengan reseptor xenobiotik. Reseptor ini memiliki peran penting karena mendeteksi dan merespons bahan kimia asing yang masuk ke dalam tubuh, termasuk zat aktif dalam suplemen kayu manis.

Penelitian ini menemukan bahwa mengonsumsi suplemen kayu manis secara rutin, terutama dalam jumlah besar, berpotensi mengganggu efektivitas obat-obatan tertentu, terutama jenis pengencer darah atau antikoagulan. Obat-obatan tersebut meliputi warfarin (Coumadin), apixaban (Eliquis), clopidogrel (Plavix), dan bahkan aspirin.

Risiko ini muncul karena senyawa dalam kayu manis dapat mempercepat proses detoksifikasi tubuh terhadap obat-obatan tersebut. Dalam konteks medis, hal ini berarti tubuh bisa membersihkan obat dari sistem lebih cepat dari yang seharusnya, sehingga konsentrasi obat dalam darah menurun dan efektivitasnya berkurang.

“Konsumsi suplemen kayu manis yang berlebihan dapat menyebabkan pembersihan obat resep dari tubuh dengan cepat, dan itu dapat mengakibatkan obat tersebut kurang efektif,” jelas Shabana Khan, Ph.D., salah satu penulis studi.

Penemuan ini menjadi peringatan bagi masyarakat yang kerap memilih suplemen alami sebagai pelengkap atau bahkan pengganti terapi medis. Meskipun bahan alami seperti kayu manis memiliki reputasi baik dalam pengobatan tradisional, konsumsi tidak terkontrol, khususnya dalam bentuk suplemen pekat, bisa menimbulkan interaksi obat yang merugikan.

Peneliti menyarankan agar pasien, terutama yang sedang menjalani pengobatan dengan obat antikoagulan, selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum menambahkan suplemen apa pun ke dalam rutinitas mereka. Langkah ini penting untuk mencegah interaksi tidak diinginkan dan menjaga efektivitas pengobatan utama.

Penulis: Novi-Mg3/Co-Editor: Nei-Dya/berbagai sumber

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.