07 May 2025

Get In Touch

Cerita 5 Orang Bisa Selamat Setelah Pesawat Jatuh di Rawa Penuh Buaya dan Anakonda

Sungai Amazon (freepik)
Sungai Amazon (freepik)

SURABAYA (Lentera) -Lima orang berhasil selamat setelah pesawat yang mereka tumpangi jatuh di hutan Amazon, wilayah Bolivia.

Mereka telah bertahan hidup selama 36 jam di atas pesawat yang jatuh di tengah rawa penuh buaya, sebelum akhirnya diselamatkan.

Pesawat kecil tersebut untungnya ditemukan oleh sejumlah nelayan lokal di daerah Amazonas, Bolivia, pada Jumat (1/5/2025).

Sebelumnya, pesawat tersebut sempat dinyatakan hilang selama dua hari.

Para penyintas, yang terdiri dari tiga perempuan, seorang anak, dan pilot berusia 29 tahun kemudian berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat.

Dikepung buaya dan anakonda

Sebagaimana diberitakan CBS News pada Sabtu (3/5/2025), kejadian bermula ketika pesawat kecil bermesin tunggal itu tengah melakukan penerbangan dari Kota Baures, Bolivia, menuju Trinidad.

Di tengah perjalanan, pesawat tersebut tak disangka mengalami sebuah gangguan.

Sang pilot, Andres Velarde, bercerita bahwa pesawat yang dikemudikannya tiba-tiba kehilangan ketinggian.

Ia kemudian berusaha menemukan area terbuka melakukan pendaratan darurat.

Namun, bukannya menemukan area terbuka, ia hanya bisa mendaratkan pesawat di sebuah rawa di dekat laguna atau badan air dangkal yang terpisah dari laut membentuk sebuah rawa.

Saat bertahan di atas pesawat yang dalam kondisi terbalik, ia dan empat penumpang lain dikepung oleh buaya.

"Bahkan, buaya yang mendiami rawa tersebut sempat mendekat hingga jarak 3 meter," ujar Velarde. 

Velarde menyebutkan bahwa mereka juga sempat melihat seekor anakonda di perairan yang keruh. Baca juga: Obat Alergi Benadryl Ditarik dari Amazon AS, Dapat Berisiko Meracuni Anak-anak

Tepung singkong dan minyak tumpahan pesawat jadi penyelamat

Selama 36 jam, kelima orang tersebut bertengger di atas pesawat yang jatuh di tengah rawa hutan Amazon.

Selama itu pula, mereka dikelilingi oleh predator bergigi tajam dan ular anakonda yang siap memangsa.

Mereka berusaha bertahan hidup dengan mengandalkan tepung singkong lokal yang dibawa oleh salah satu penumpang selama perjalanan.

“Kami tidak bisa minum air maupun bergerak ke mana-mana karena dikelilingi buaya,” ujar Velarde, mengutip Kompas.

Selain bertahan hidup dengan tepung singkong, mereka juga diselamatkan oleh minyak tanah yang bocor dari pesawat.

Velarde menduga, bau minyak tanah yang bocor dari pesawatlah yang membuat para predator enggan mendekat lebih jauh. 

Proses evakuasi

Dilansir dari BBC, Sabtu (3/5/2025), kawasan Amerika Tengah dan Selatan merupakan habitat bagi reptil, hewan yang masih satu keluarga dengan aligator.

Penyelamatan kelima orang yang terlibat kecelakaan pesawat ini berawal dari nelayan yang menemukan lokasi pesawat jatuh.

Setelah itu, helikopter segera dikerahkan untuk mengevakuasi para korban ke rumah sakit.

Direktur Departemen Kesehatan di Wilayah Beni, Ruben Torres, menyebut bahwa setelah hilangnya pesawat, muncul beragam spekulasi dan teori mengenai kejadian tersebut.

“Saya sangat bersyukur karena akhirnya semua pihak dapat bekerja sama untuk menemukan para korban dan menyelamatkan nyawa mereka,” ujarnya (*)

Editor: Arifin BH

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.