09 May 2025

Get In Touch

Serupa tapi Tak Sama, Berikut Perbedaan Bekas Jerawat PIE dan PIH

Ilustrasi (foto: Shutterstock/New Africa)
Ilustrasi (foto: Shutterstock/New Africa)

SURABAYA (Lentera) — Bekas jerawat sering kali menjadi masalah kulit yang bertahan lama bahkan setelah peradangan jerawat itu sendiri mereda. Dua jenis bekas yang paling umum ditemukan adalah post-inflammatory erythema (PIE) dan post-inflammatory hyperpigmentation (PIH). 

Kedua jenis ini muncul setelah jerawat mereda, meninggalkan noda serupa namun tak sama dalam penyebab, tampilan, serta cara mengobatinya. Sehingga penting untuk memahaminya agar tidak keliru dalam memilih perawatan.

PIE dan PIH diklasifikasikan sebagai bekas jerawat  non-scar, artinya tidak melibatkan kerusakan pada jaringan kulit bagian dalam seperti jaringan parut. Kedua jenis ini terbentuk akibat peradangan, namun mekanisme dan warna yang ditimbulkan sangat berbeda.

Bekas jerawat PIE
PIE adalah bekas jerawat yang muncul dalam bentuk kemerahan pada kulit, biasanya terjadi setelah peradangan hebat seperti jerawat kistik atau nodul. Bekas ini lebih sering dialami oleh individu dengan kulit cerah. Warna kemerahan dapat bervariasi dari merah muda hingga keunguan, tergantung pada tingkat kerusakan pembuluh darah di bawah permukaan kulit. 

PIE terjadi ketika jerawat menyebabkan gangguan pada aliran darah mikro di wajah dan merusak kapiler kecil, namun tidak menimbulkan cekungan seperti bekas luka pada umumnya. Meski begitu, proses penyembuhannya dapat membuat kulit terlihat lebih tipis.

Penyebab umum PIE antara lain:
•    Trauma atau tekanan pada kulit, misalnya kebiasaan memencet jerawat.
•    Over-exfoliation atau pengelupasan kulit secara berlebihan.
•    Perawatan jerawat meradang yang tidak tepat atau terlalu agresif.
    
Mencegah PIE dapat dilakukan dengan menangani jerawat secara dini, menghindari menyentuh atau memencet area yang meradang, serta menjaga kelembapan dan ketenangan kulit. Untuk mempercepat pemulihan, perawatan topikal seperti pemakaian krim yang mengandung niacinamide, azelaic acid, atau ekstrak akar licorice dapat digunakan. Selain itu, terapi laser dan Intense Pulsed Light (IPL) juga efektif untuk menyamarkan kemerahan.

Bekas jerawat PIH
Sementara itu, PIH adalah jenis bekas jerawat yang ditandai dengan warna coklat, abu-abu, bahkan kehitaman. PIH lebih umum terjadi pada individu dengan kulit sawo matang hingga gelap. 

Berbeda dari PIE yang terkait dengan pembuluh darah, PIH berkaitan dengan produksi melanin berlebih akibat peradangan. Ketika kulit mengalami luka atau iritasi, sel penghasil pigmen (melanosit) akan merespons dengan memproduksi lebih banyak pigmen, menyebabkan munculnya bercak gelap.

Faktor penyebab PIH meliputi:
•    Paparan sinar matahari tanpa perlindungan seperti sunscreen.
•    Perubahan hormon, misalnya selama kehamilan.
•    Proses penuaan kulit yang mengurangi regenerasi alami.
•    Tindakan agresif pada kulit seperti peeling, laser, atau menggaruk luka.
•    Peradangan jerawat yang tidak segera ditangani.

Pencegahan PIH menekankan pentingnya perlindungan terhadap sinar UV menggunakan sunscreen dengan SPF tinggi setiap hari. Untuk menghilangkan PIH, bisa digunakan bahan aktif pencerah seperti hydroquinone, asam alfa hidroksi (AHA), retinoid topikal, dan asam azelat. Prosedur seperti chemical peeling, microdermabrasion, atau terapi laser juga dapat membantu mempercepat proses pemudaran.

Memahami perbedaan PIE dan PIH tidak hanya membantu dalam menentukan produk perawatan tepat, tetapi juga mencegah penanganan keliru yang justru dapat memperburuk kondisi kulit.

Penulis: Novi-Mg3/Co-Editor: Nei-Dya/berbagai sumber

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.