12 May 2025

Get In Touch

Ledakan Saat Pemusnahan Amunisi di Garut Tewaskan 11 Orang

Ledakan pemusnahan amunisi tidak layak pakai terjadi di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin (12/5/2025). (Sumber: Tangkap layar kanal YouTube Kompas Tv.)
Ledakan pemusnahan amunisi tidak layak pakai terjadi di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin (12/5/2025). (Sumber: Tangkap layar kanal YouTube Kompas Tv.)

GARUT (Lentera) -Sebuah ledakan hebat terjadi saat kegiatan pemusnahan amunisi tak layak pakai di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada Senin (12/5/2025) pukul 09.30 WIB.

Peristiwa tragis ini menewaskan 11 orang, terdiri dari anggota TNI dan warga sipil.

Menurut informasi dari Unit Intel Kodim 0602/Garut, kegiatan pemusnahan amunisi dilakukan sebagai bagian dari prosedur rutin. 

"Namun, ledakan yang tak terduga tersebut menimbulkan korban jiwa dalam jumlah besar," menurut laporan.  

Seluruh korban telah dievakuasi ke RSUD Pameungpeuk, Garut Selatan, untuk penanganan lebih lanjut.

Hingga kini, aparat TNI dan kepolisian masih melakukan penyelidikan guna mengetahui penyebab pasti ledakan. Lokasi kejadian pun telah disterilkan demi alasan keamanan.

Sementara daftar korban meninggal berdasarkan data yang didapat diantaranya Kolonel Cpl Antonius Hermawan, Mayor Cpl Anda Rohanda, Agus Bin Kasmin, Ipan Bin Obur, Anwar Bin Inon, Iyus Ibing Bin Inon, Iyus Rizal Bin Saepuloh, Toto, Dadang, Rustiawan, dan Endang.

Saksi mata

Salah seorang saksi, Mukin mengungkapkan soal peristiwa ledakan yang makan korban tewas.

"Jam 9 (pagi) kejadiannya kurang lebih. Katanya sih ada 11 korban, cuma yang 2 belum teridentifikasi. Ada 2 juga kolonel yang meninggal," kata Mukin saat dikonfirmasi CNNIndonesia TV.

"Sedang pembuatan lubang," jelasnya soal awal mula ledakan tersebut.

Mukin menuturkan jarak dari jalan raya ke lokasi tersebut sekitar 2 kilometer (km). Namun, ia mempertanyakan mengapa ada warga sipil yang terdampak peristiwa tersebut?

"Warga sipil, masyarakat menanyakan, kenapa warga sipil dilibatkan? Kami tidak tahu. Kami dari keluarga korban juga," klaim Mukin.

Sebelumnya, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Maruli Simanjuntak. Namun Maruli belum bisa memberikan kronologi dan korban secara rinci. Ia hanya menegaskan peristiwa itu sedang diinvestigasi 

Editor: Arifin BH/berbagai sumber

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.