21 May 2025

Get In Touch

Bencana Beruntun di Trenggalek, Ribuan Jiwa Terdampak Banjir dan Longsor

Kalaksa BPBD Trenggalek Triadi Atmono (kiri)
Kalaksa BPBD Trenggalek Triadi Atmono (kiri)

TRENGGALEK (Lentera) – Bencana banjir dan tanah longsor melanda Kabupaten Trenggalek selama periode 1 Mei hingga 19 Mei 2025 akibat hujan dengan intensitas ringan hingga deras yang mengguyur wilayah tersebut secara terus-menerus. Hingga kini, ribuan warga terdampak dan sejumlah wilayah masih dalam penanganan darurat oleh BPBD dan tim gabungan.

Data dari Pusdalops BPBD Trenggalek, banjir terjadi di 6 kecamatan, meliputi 17 desa/kelurahan dengan total 17 titik kejadian. Dampaknya, sebanyak 6.177 jiwa dari 1.559 kepala keluarga terdampak, serta 1 orang dilaporkan meninggal dunia.

“Wilayah kami diguyur hujan selama sepekan terakhir dengan intensitas cukup tinggi. Ini memicu bencana hidrometeorologi basah seperti banjir dan tanah longsor di berbagai titik,” ujar Triadi Atmono, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Trenggalek, Selasa (20/5/2025).

Selain banjir, tanah longsor juga terjadi secara masif di 9 kecamatan, mencakup 19 desa/kelurahan dengan 34 titik kejadian. Tercatat 78 jiwa terdampak, dengan 6 orang masih dalam pencarian. Longsor juga mengakibatkan 26 rumah rusak (23 ringan, 3 berat), serta 1 sekolah rusak (3 ruang kelas ringan, 3 berat). Sebanyak 9 titik jalan tertutup material longsor, termasuk 2 jalur yang tidak bisa dilalui sama sekali.

“Saat ini tim SAR gabungan fokus pada pencarian korban di Kecamatan Bendungan, serta membuka akses jalan yang tertutup longsoran. Di titik-titik yang memungkinkan, pembersihan dilakukan bersama masyarakat secara bergotong royong,” tambah Triadi.

Penanganan darurat yang telah dilakukan BPBD Kabupaten Trenggalek mulai dari evakuasi warga ke tempat aman, dan aktivasi dapur umum untuk memenuhi kebutuhan pangan korban terdampak, distribusi logistik ke lokasi-lokasi yang membutuhkan, serta pembersihan material longsor dan banjir guna mempercepat pemulihan akses dan kondisi lingkungan.

Triadi mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana susulan, terutama di wilayah perbukitan dan daerah aliran sungai.

“Kami minta warga segera melapor jika melihat tanda-tanda pergerakan tanah atau potensi banjir susulan. Keselamatan warga adalah prioritas utama,” pungkasnya.

Reporter: Herlambang|Editor: Arifin BH

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.