
BENGKULU (Lentera) - Sekitar 140 unit rumah dilaporkan rusak, akibat gempa berkekuatan Magnitudo 6,3 yang mengguncang Bengkulu, Jumat (23/5/2025) dini hari. Bahkan 8 rumah diantaranya roboh, sementara sisanya mengalami kerusakan ringan, sedang, hingga berat.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Bengkulu, Will Hopi menyampaikan bahwa pendataan kerusakan terus dilakukan hingga siang hari ini.
"Data terakhir pada pukul 11.30 bahwa telah terjadi kerusakan rumah 140 unit rumah, dasilitas umum mengalami kerusakan 2 sekolah, 1 masjid, 1 kantor camat, 1 balai kota," ujarnya dalam konferensi pers mengutip CNN Indonesia.
Will mengatakan pihaknya telah mendirikan tenda darurat di sejumlah titik terdampak, khususnya di Perumahan Raflesia, yang menjadi salah satu wilayah terdampak.
"Setelah solat Subuh bersama bapak Gubernur Bengkulu, kami tinjau lokasi. 8 rumah roboh yang lain ada yang rusak ringan, sedang, hingga berat," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bengkulu Tengah, Harmen Junaidi menyebutkan wilayahnya relatif aman dari dampak besar gempa. Namun, tetap ada sejumlah bangunan yang terdampak.
"Di Bengkulu Tengah aman, ada 2 rumah yang terdampak. Ada sekolah yang terdampak gempa tadi malam. Ini laporan sementara, tim kami masih mendata ulang dan mendata rumah warga," kata Harmen.
Kondisi berbeda terjadi di Kabupaten Bengkulu Utara, Kepala Pelaksana BPBD Bengkulu Utara Erviana, memastikan wilayahnya dalam keadaan aman dan tidak ditemukan kerusakan maupun korban jiwa.
"Sampai saat ini tidak ada laporan kerusakan di Bengkulu Utara maupun korban jiwa. Saat ini kondisi aman kondusif. Masyarakat beraktivitas seperti biasa," ujar Erviana.
Diketahui, wilayah barat daya Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu diguncang gempa dengan magnitudo 6,3 pada Jumat (23/5/2025) dini hari.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa bumi tersebut terjadi pada Jumat 23 Mei 2025 pada pukul 02.52 WIB, dengan pusat gempa berada pada koordinat 4.17 LS,102.17 BT.
"Pusat gempa berada di 43 km barat daya Bengkulu, Bengkulu" tulis laman resmi BMKG.
Laman resmi BMKG menjelaskan bahwa gempa berada pada kedalaman 10 kilometer di perairan Bengkulu, serta menyatakan gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
Getaran gempa dirasakan ringan hingga sedang di Kota Bengkulu, dan Empat Lawang dengan skala MMI IV-V. Sejumlah wilayah, seperti Kepahiang, Liwa, Lemong, Tais, Muko-Muko, Rajang Lebong, dan Lubuk Linggau juga merasakan getaran gempa dengan skala MMI III hingga IV.
Sementara itu, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari menyampaikan bahwa gempa terasa cukup signifikan meski berada di kedalaman menengah. Ia meminta masyarakat di wilayah terdampak untuk segera memeriksa kondisi rumah masing-masing.
"BNPB mengimbau daerah terdampak, segera cek kondisi rumah masing-masing, apakah terdampak rusak ringan, rusak berat, atau roboh, lapor ke BPBD atau Babinsa setempat. Ini akan mempercepat pengumpulan data sehingga bantuan bisa lebih presisi," tegas Abdul.
Proses pendataan dan penyaluran bantuan masih berlangsung di sejumlah titik terdampak. BPBD dan BNPB terus berkoordinasi untuk memastikan respons cepat dan distribusi logistik tepat sasaran.
Editor: Arief Sukaputra