29 May 2025

Get In Touch

Jenis Diet untuk Pemula, Turun Berat Badan Tanpa Tersiksa

Ilustrasi (hemat.id)
Ilustrasi (hemat.id)

SURABAYA (Lentera) - Banyak wanita dan pria berniat menerapkan pola makan sehat, namun sering kali kebingungan memilih jenis diet yang tepat. Tak jarang, mereka akhirnya menyerah karena aturan diet yang terlalu ketat atau sulit dipertahankan dalam jangka panjang.

Padahal, menjalani diet yang berhasil tak harus terasa menyiksa. Yang terpenting adalah memilih pola makan yang fleksibel, mudah dijalankan, dan tetap mencukupi kebutuhan nutrisi tubuh.

Memulai diet sering kali menjadi tantangan karena adanya informasi yang beragam dan terkadang membingungkan. Beberapa orang mencoba metode yang ekstrem, seperti menghilangkan seluruh kelompok makanan atau mengurangi asupan kalori secara drastis, yang pada akhirnya sulit dipertahankan. 

Diet yang terlalu ketat juga dapat menyebabkan efek samping seperti kelelahan, gangguan metabolisme, bahkan defisiensi nutrisi. Oleh karena itu, memilih pola makan yang seimbang dan berkelanjutan sangat penting agar tubuh tetap mendapatkan energi dan nutrisi yang dibutuhkan.

Selain itu, keberhasilan diet sangat bergantung pada konsistensi dan kebiasaan sehari-hari. Menerapkan perubahan kecil yang realistis, seperti meningkatkan konsumsi sayur dan buah, mengurangi makanan olahan, serta menjaga hidrasi yang cukup, dapat memberikan dampak positif yang signifikan. Menjadikan pola makan sehat sebagai gaya hidup, bukan hanya sekadar program jangka pendek, akan lebih efektif dalam mencapai tujuan kesehatan.

Beberapa jenis diet telah terbukti cocok untuk pemula karena lebih mudah diadaptasi dalam kehidupan sehari-hari tanpa harus mengorbankan kesehatan. Pola makan ini tidak hanya membantu menjaga berat badan, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan. Berikut beberapa diet yang bisa dicoba sesuai dengan kebutuhan dan gaya hidup.

Diet Mediterania

Diet Mediterania telah lama dikenal sebagai salah satu pola makan tersehat di dunia. Terinspirasi dari kebiasaan makan masyarakat di negara-negara sekitar Laut Mediterania seperti Italia dan Yunani, diet ini membantu menjaga kesehatan jantung dan menurunkan risiko penyakit kronis.

Diet ini berfokus pada konsumsi makanan alami seperti sayuran, buah-buahan, biji-bijian utuh, kacang-kacangan, serta sumber protein sehat seperti ikan dan ayam. 

Lemak sehat dari minyak zaitun juga menjadi komponen utama dalam pola makan ini. Sebaliknya, konsumsi daging merah, gula tambahan, dan makanan olahan dibatasi agar tubuh tetap sehat.

Keunggulan utama dari diet Mediterania adalah fleksibilitasnya. Tidak ada aturan ketat dalam jumlah kalori atau larangan ekstrem terhadap makanan tertentu. 

Pola makan ini lebih berfokus pada keseimbangan dan keberlanjutan, sehingga lebih mudah diterapkan oleh pemula. Selain itu, hidangan dalam diet ini cenderung lezat dan mudah disiapkan, membuatnya tetap menyenangkan untuk dijalani.

Diet DASH

Diet DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension) awalnya dikembangkan untuk membantu menurunkan tekanan darah tinggi. Namun, kini diet ini semakin populer sebagai pola makan sehat yang dapat diterapkan oleh siapa saja, termasuk pemula.

Dalam diet DASH, konsumsi makanan kaya nutrisi seperti sayuran, buah-buahan, produk susu rendah lemak, serta protein tanpa lemak seperti ikan dan ayam sangat dianjurkan. 

Sebaliknya, asupan garam dan makanan tinggi natrium dibatasi karena dapat meningkatkan tekanan darah. Diet ini juga menghindari makanan olahan, minuman manis, dan lemak jenuh berlebihan.

Salah satu alasan mengapa diet ini cocok untuk pemula adalah karena tidak terlalu membatasi jenis makanan. Fokus utama diet ini adalah keseimbangan nutrisi, bukan menghilangkan kelompok makanan tertentu. 

Dengan mengikuti pola makan ini secara konsisten, kesehatan jantung dapat lebih terjaga, sekaligus membantu menjaga berat badan dalam batas yang sehat.

Diet Flexitarian

Bagi yang ingin mengurangi konsumsi daging tetapi belum siap menjadi vegetarian sepenuhnya, diet flexitarian bisa menjadi pilihan tepat. Diet ini mengombinasikan pola makan vegetarian dengan konsumsi daging dalam jumlah terbatas, sehingga lebih fleksibel dan mudah diterapkan.

Prinsip utama diet flexitarian adalah meningkatkan asupan makanan nabati seperti sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, dan biji-bijian, sambil tetap membolehkan konsumsi daging dalam porsi kecil. 

Pendekatan ini memungkinkan tubuh mendapatkan manfaat dari pola makan berbasis tumbuhan, seperti menurunkan risiko penyakit jantung dan meningkatkan metabolisme, tanpa harus sepenuhnya meninggalkan daging.

Keunggulan diet ini adalah fleksibilitasnya yang membuatnya lebih mudah dijalani dibandingkan pola makan vegetarian atau vegan yang lebih ketat. Tidak ada aturan ketat dalam jumlah konsumsi daging, tetapi lebih pada pengurangan secara bertahap sesuai kenyamanan. 

Dengan begitu, diet ini tetap terasa menyenangkan dan tidak membebani, sehingga lebih mudah dipertahankan dalam jangka panjang.

Memilih Diet yang Sesuai dengan Gaya Hidup

Memilih pola makan yang tepat bergantung pada kebutuhan dan kebiasaan masing-masing individu. Diet Mediterania cocok bagi yang ingin pola makan sehat tanpa banyak batasan, diet DASH ideal untuk menjaga kesehatan jantung, sementara diet flexitarian menjadi solusi bagi yang ingin mengurangi daging tanpa berhenti mengonsumsinya sepenuhnya.

Kunci utama dalam menjalani diet adalah konsistensi dan keseimbangan. Tidak ada pola makan yang cocok untuk semua orang, tetapi dengan memilih diet yang mudah dijalani dan sesuai dengan gaya hidup, pola makan sehat dapat menjadi bagian dari keseharian tanpa rasa terbebani. 

Dengan pendekatan yang tepat, menjalani diet bukan lagi sesuatu yang menyiksa, melainkan langkah menuju hidup yang lebih sehat dan seimbang. 

Co-Editor: Nei-Dya/berbagai sumber

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.