05 June 2025

Get In Touch

Wakil Ketua DPRD Surabaya: Koperasi Merah Putih Dapat Disinergikan dengan Kampung Madani

Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Arif Fathoni. (Amanah/Lentera)
Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Arif Fathoni. (Amanah/Lentera)

SURABAYA (Lentera) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya sedang melakukan pembentukan pengurus Koperasi Merah Putih (KMP) di 153 kelurahan, dilakukan secara terbuka melalui musyawarah kelurahan (Muskel).

Terkait hal ini, Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya, Arif Fathoni mengatakan pembentukan KMP merupakan salah satu dari tiga prioritas utama Presiden Prabowo Subianto dalam periode kepemimpinannya.

“Presiden Prabowo memahami pentingnya fondasi sosial dan ekonomi bangsa. Maka, Koperasi Merah Putih sangat strategis untuk memperkuat ekonomi kerakyatan. Surabaya harus siap menyambutnya,” kata Fathoni, Senin (2/6/2025).

Menurutnya, koperasi sebagai lembaga usaha dari, oleh, dan untuk anggota memiliki potensi besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat kecil, khususnya di sektor mikro dan informal. 

Ia menyebut KMP sebagai “soko guru ekonomi” yang mampu menggerakkan perekonomian dari bawah.

Tak hanya itu, KMP juga dapat disinergikan dengan program Kampung Madani yang diusung Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi. Kampung Madani merupakan konsep pembangunan wilayah berbasis kemandirian dan partisipasi warga.

“Contohnya di Wonocolo, KMP bisa difokuskan untuk distribusi gas elpiji. Jika menjadi pangkalan resmi, rantai pasok menjadi lebih pendek dan harga bisa lebih stabil,” jelasnya.

Namun, Politisi dari Fraksi Golkar ini mengingatkan pentingnya diferensiasi model usaha di setiap wilayah.

“Karakteristik warga berbeda-beda. Jangan diseragamkan. KMP harus sesuai dengan kearifan lokal agar efektif,” tegasnya.

Fathoni juga menyoroti pentingnya peran aktif Dinas Koperasi dan Perdagangan Kota Surabaya. Ia berharap pembinaan dan pengawasan dilakukan secara berkala, tidak hanya dalam forum formal seperti Rapat Anggota Tahunan (RAT).

“Pengurus koperasi juga harus aktif dan profesional. Tanpa kemampuan manajerial dan semangat kewirausahaan, koperasi bisa gagal,” tuturnya.

Ia menambahkan koperasi telah lama hadir di Surabaya. Maka, pembentukan KMP harus dilakukan secara harmonis dengan koperasi yang sudah ada.

“Jangan saling mematikan, justru harus saling menguatkan,” tutupnya.

Reporter: Amanah/Editor: Ais

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.