06 June 2025

Get In Touch

Bimtek Kosabangsa di Untag Surabaya, Mahasiswa Didorong Jawab Tantangan Sosial

Kegiatan Bimtek di Untag Surabaya. (Amanah/Lentera)
Kegiatan Bimtek di Untag Surabaya. (Amanah/Lentera)

SURABAYA (Lentera) – Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya menggelar bimbingan teknis (Bimtek) penulisan proposal Program Kosabangsa, serta Sosialisasi Mahasiswa Berdampak di Graha Wiyata lantai 9, Selasa (3/6/2025).

Kegiatan yang diprakarsai Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) Ditjen Riset dan Pengembangan Kemendikti Saintek ini, menjadi ruang dialog dan inspirasi bagi mahasiswa, khususnya Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dalam mengembangkan peran nyata di tengah masyarakat.

Tenaga Ahli Staf Khusus Menteri Bidang Tata Kelola Lembaga, Fidela Marwa Huwaida mengatakan Surabaya sebagai kota kedua, dalam rangkaian sosialisasi program Mahasiswa Berdampak. Ia menekankan pentingnya posisi strategis BEM dalam mendesain kolaborasi multidisiplin yang berdampak nyata di masyarakat.

“Ilmu yang diperoleh di kampus harus bisa menyentuh persoalan nyata dan relevan. Perubahan besar bisa dimulai dari langkah kecil, asalkan dilakukan bersama-sama,” kata Fidela.

Senada dengan Fidela, Prof. Yohana Sutiknyawati Kusuma Dewi selaku Reviewer DPPM juga mendorong kontribusi aktif mahasiswa dalam menjawab berbagai persoalan di masyarakat, mulai dari bidang pendidikan, kesehatan, pertanian, hingga mitigasi bencana.

"Kalau bicara soal permasalahan masyarakat, mahasiswa nomor satu. Mereka yang pertama kali bergerak ketika ada hal yang tidak sesuai," kata Prof. Yohana.

Dalam kesempatan ini, ia memaparkan tema-tema pengabdian yang terbagi ke dalam berbagai bidang kewilayahan seperti pendidikan, pertanian, kesehatan, peternakan, hingga mitigasi kebencanaan dan seni budaya.

Program ini juga memprioritaskan bidang fokus seperti pangan, energi, dan kesehatan yang sejalan dengan delapan bidang Rencana Induk Riset Nasional (RIRN) 2017–2045. 

"Fokus lainnya meliputi ekonomi hijau, ekonomi biru, swasembada pangan, hingga perbaikan infrastruktur dasar," ucapnya 

Sementara itu, Rektor Untag Surabaya, Prof. Mulyanto Nugroho menyambut baik sinergi dengan program Mahasiswa Berdampak, karena sejalan dengan semangat Kampus Merah Putih tersebut.

Ia menuturkan, tahun ini, Untag Surabaya mengirimkan sekitar 1.800 mahasiswa untuk mengikuti KKN, yang secara struktural memang sudah menyatu dengan program pengabdian masyarakat.

"KKN Untag Surabaya itu 140 jam untuk menyusun kerja yang dilakukan di desa atau pengabdian yang dikerjakan di desa. Baik itu dari teknologinya atau entrepreneurnya. Nanti, mahasiswa yang sudah mengikuti program ini akan dikonversi ke KKN," pungkasnya.

Reporter: Amanah/Editor: Ais

 

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.