14 June 2025

Get In Touch

Bangkai Laba-Laba Disulap Jadi Robot Penjepit

Ilmuwan sulap bangkai laba-laba jadi robot penjepit. (Foto: Preston Innovation Laboratory/Rice University)
Ilmuwan sulap bangkai laba-laba jadi robot penjepit. (Foto: Preston Innovation Laboratory/Rice University)

JAKARTA (Lentera) - Tim ilmuwan dari Rice University berhasil mengubah bangkai laba-laba serigala menjadi alat robotik yang mereka namai nekrobot atau nekrobotik. Inovasi ini dipublikasikan dalam sebuah makalah ilmiah pada tahun 2022 di jurnal Advanced Science, lengkap dengan video yang menunjukkan cara kerja alat tersebut.

Dalam sebuah video, terlihat seekor laba-laba serigala yang telah mati digunakan sebagai robot penjepit untuk mengambil suatu objek. Demonstrasi tersebut bahkan memperlihatkan bagaimana nekrobot mampu mengangkat bangkai laba-laba lain, menunjukkan kemampuannya dalam menjepit dan mengangkat benda dengan cukup presisi.

Secara sederhana, inovasi ini mengubah tubuh laba-laba mati menjadi alat penjepit layaknya mesin. Dengan memanfaatkan struktur tubuh laba-laba yang secara alami memiliki sistem penjepit pada kakinya, para ilmuwan berhasil menciptakan teknologi baru yang unik dari bahan biologis yang sebelumnya tak terpakai.

Proses mengubah bangkai laba-laba menjadi robot memerlukan pemahaman yang mendalam mengenai cara laba-laba bergerak. Berbeda dari kebanyakan hewan yang menggerakkan tubuhnya menggunakan otot, laba-laba memiliki mekanisme unik dalam mengontrol gerakan kakinya.

Laba-laba menggunakan sistem tekanan hidrolik untuk menggerakkan delapan kakinya. Artinya, pergerakan kaki laba-laba dikendalikan oleh aliran cairan tubuh yang menciptakan tekanan internal. Pengetahuan inilah yang dimanfaatkan ilmuwan untuk mengaktifkan kembali fungsi kaki laba-laba meskipun tubuhnya sudah mati, sehingga dapat dijadikan alat penjepit layaknya robot.

Struktur khusus yang disebut ruang prosoma memungkinkan mereka menyalurkan cairan tubuh ke dalam anggota lain, membuat mereka bisa memanjangkan kakinya. Ketika volume cairan berkurang, kaki-kaki mereka kembali ke posisi alami, yaitu posisi cakar.

“Kebetulan laba-laba, setelah mati, merupakan arsitektur yang sempurna untuk penjepit berskala kecil yang berasal dari alam,” kata Daniel Preston dari Rice’s George R. Brown School of Engineering, dalam sebuah pernyataan sebagaimana dikutip IFL Science.

Dengan menggunakan jarum dan lem super, para peneliti membuat segel di ruang prosoma sehingga mereka dapat menyuntikkan udara secara efektif ke dalam tungkai laba-laba, membuat kaki hewan tersebut bisa mengembang dan memanjang. Dengan mengurangi tekanan udara tersebut, kaki laba-laba dapat menutup kembali, sehingga menciptakan mesin penjepit yang terbuat dari bahan biotik.

Mengenai bagaimana nekrobot laba-laba mati dapat dimanfaatkan, penjepit mekanis biotik ini ternyata bisa digunakan cukup lama, bertahan hingga 1.000 kali percobaan sebelum akhirnya hancur dan tak bisa digunakan lagi. 

Dengan bantuan sedikit pelapis, Preston menduga bahwa penjepit biotik dapat digunakan dalam tugas-tugas mengambil dan meletakkan barang, seperti dalam perakitan mikroelektronika.

Penjepit mekanis ini juga dapat dimanfaatkan untuk menangkap serangga di alam, papar penulis utama studi dan mahasiswa PhD Rice University Engineering, Faye Yap.

Co-Editor: Nei-Dya/berbagai sumber

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.