
SURABAYA (Lentera) — Kericuhan yang terjadi dalam pertandingan cabang olahraga Indonesia Bare-Knuckle Combat Association Mixed Martial Arts (IBCA MMA) antara Kabupaten Malang dan Kabupaten Bangkalan dalam ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur 2025 mendapat sorotan tajam dari DPRD Provinsi Jawa Timur.
Legislator dari Dapil Madura, Abdul Halim, mengecam keras insiden tersebut dan menilai perlunya evaluasi menyeluruh terhadap tata kelola pertandingan yang berada di bawah koordinasi Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Timur.
“Saya hadir langsung saat pertandingan berlangsung. Ini tidak bisa dibenarkan. Official tidak boleh masuk arena selama pertandingan berlangsung, apalagi saat keputusan wasit sedang dijalankan. Ini bisa menurunkan integritas Porprov dan membahayakan atlet,” ungkap Abdul Halim, Kamis (26/06/2025).
Politidi Partai Gerindra tersebut meminta agar penyelenggara tidak hanya fokus pada kelancaran pertandingan secara teknis, tetapi juga memperhatikan pengawasan terhadap pelanggaran kode etik dan prosedur pertandingan.
“Saya akan mendorong agar kasus ini diusut tuntas. Jangan sampai karena tuan rumah, aturan jadi longgar,” tegas Halim.
Menurut Halim, insiden itu mencederai semangat sportivitas dan integritas penyelenggaraan Porprov, yang seharusnya menjunjung tinggi prinsip keadilan, netralitas, dan keselamatan atlet.
"Ini tentang keselamatan atlet dan masa depan cabang olahraga MMA di Jawa Timur," pungkasnya.
Reporter: Pradhita|Editor: Arifin BH