
PALANGKA RAYA (Lentera) - Berdasarkan hasil Pemetaan Risiko Berbasis Analisa Dini (Perisai) per tanggal 25 Juni 2025, sebagian besar wilayah Kota Palangka Raya memiiki tingkat kemudahan terbakar yang sangat tinggi.
Sebagaimana dijelaskan Plt. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya, Hendrikus Satria Budi, data Perisai menunjukkan sebagian besar wilayah Kota Palangka Raya berada di level sangat tinggi (berwarna merah) terkait kemudahan terbakar di lapisan atas permukaan tanah. Sedangkan sebagian wilayah lainnya berada pada level tinggi (kuning), sedang (hijau), dan rendah (biru).
"Dari data tersebut menunjukkan potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang cukup signifikan untuk wilayah Kota Palangka Raya," papar Budi, Kamis (26/6/2025).
Ia mengimbau masyarakat Kota Palangka Raya agar meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan terjadinya karhutla. Apalagi belakangan ini kondisi cuaca kering yang meningkatkan kemudahan terjadinya kebakaran.
Budi meminta masyarakat untuk menghindari aktivitas yang berpotensi menyebabkan kebakaran, seperti membakar sampah atau membuang puntung rokok sembarangan.
Untuk memudahkan masyarakat ikut memantau risiko karhutla, BPBD Palangka Raya telah menyediakan akses data Perisai melalui website resmi yaitu bpbd.palangkaraya.go.id/perisai.
"Lewat website ini masyarakat bisa mengakses informasi secara langsung untuk mengetahui kondisi terkini di wilayah masing-masing," jelasnya.
BPBD Palangka Raya telah dan akan terus melakukan upaya pencegahan karhutla, antara lain dengan melakukan patroli dan sosialisasi kepada masyarakat.
Selain itu kerjasama antara pemerintah dan masyarakat juga sangat penting guna mencegah terjadinya karhutla di wilayah setempat.
Budi menegaskan pentingnya kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan dan mencegah terjadinya karhutla. Dengan meningkatkan kewaspadaan dan kerjasama yang baik, diharapkan akan dapat meminimalisir risiko karhutla di Kota Palangka Raya.
"Kami meminta masyarakat agar segera melaporkan ke BPBD atau pihak berwajib jika melihat ada indikasi atau tanda-tanda terjadinya karhutla," pungkasnya.
Reporter: Novita|Editor: Arifin BH