
SURABAYA (Lentera)– Tahun ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akan membangun tiga Sekolah Menengah Pertama (SMP) baru di kawasan padat penduduk, dengan menyiapkan anggaran Rp2o miliar.
Kebijakan ini merupakan bagian dari upaya pemerataan akses pendidikan, khususnya di wilayah yang mengalami kelebihan jumlah siswa atau kekurangan satuan pendidikan.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian, dan Pengembangan (Bappedalitbang) Surabaya, Irvan Wahyudrajat mengatakan ketiga lokasi pembangunan telah melalui proses perencanaan matang dan disepakati bersama warga terkait status lahan.
“Tahun ini ada tiga SMP baru yang akan dibangun, lokasinya di Medokan Ayu, Warugunung, dan Tambak Wedi. Lahannya sudah clear dan siap masuk tahap konstruksi,” kata Irvan, Senin (30/6/2025).
Irvan mengungkapkan, mencari lahan sekolah di kota besar seperti Surabaya tidak mudah, padatnya permukiman membuat lahan terbuka kian terbatas. Untuk itu, Pemkot terus menggali potensi lahan-lahan kosong serta membangun komunikasi aktif dengan masyarakat agar proses pembebasan lahan berjalan lancar.
“Kalau memungkinkan dibangun sekolah baru, pasti kami bangun. Tapi kalau lahannya tidak tersedia, minimal Dinas Pendidikan menambah rombel (ruang belajar) di sekolah yang sudah ada,” ungkapnya.
Adapun total anggaran yang disiapkan, untuk pembangunan tiga sekolah tersebut mencapai sekitar Rp20 miliar. Anggaran ini sudah tercantum dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2029, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun berjalan.
Irvan menambahkan pembangunan fisik sekolah hanyalah salah satu bagian dari ekosistem pendidikan, Pemkot juga akan memastikan kesiapan tenaga pendidik dan sarana pendukung sebelum sekolah-sekolah tersebut mulai menerima siswa.
"Membangun gedung itu satu hal, tapi tantangan selanjutnya adalah memastikan guru dan fasilitas pendukungnya juga siap. Dinas Pendidikan akan menyiapkan itu secara paralel,” pungkasnya.
Reporter: Amanah/Editor: Ais