03 July 2025

Get In Touch

Kisruh SPMB SMA di Kota Madiun: Nilai Tinggi Tersingkir di Jalur Pemenuhan Kuota

(Ilustrasi)Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) jenjang SMA di Kota Madiun.(dok)
(Ilustrasi)Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) jenjang SMA di Kota Madiun.(dok)

MADIUN (Lentera)– Pelaksanaan Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) jenjang SMA di Kota Madiun kembali menjadi sorotan. Sejumlah wali murid mengeluhkan jalur pemenuhan kuota yang dinilai tidak.

Mereka mempertanyakan mekanisme seleksi ini karena sejumlah siswa dengan nilai tinggi justru tidak diterima."Infonya dari Dindik Jatim, seleksi dilakukan berdasarkan nilai tanpa memperhitungkan domisili. Tapi kenyataannya anak saya yang nilai ujian akhirnya 85,22 tidak diterima. Sedangkan ada yang nilainya lebih rendah justru lolos," ujar salah satu walimurid, Dany saat ditemui, Selasa (1/7/2025).

Ia menegaskan lagi, informasi yang diterimanya sebelumnya menyatakan proses seleksi berdasarkan perangkingan nilai tanpa mempertimbangkan domisili. 

Keluhan serupa juga disampaikan oleh sejumlah orang tua lainnya yang mendatangi Kantor Cabang Dinas Pendidikan (Cabdindik) Jawa Timur Wilayah Madiun. Mereka membawa bukti nilai anak masing-masing dan meminta klarifikasi atas sistem seleksi yang dinilai tidak transparan.

Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat Wahana Keadilan Rakyat (WKR), Budi Santosa, mengatakan  pihaknya telah menerima beberapa laporan terkait siswa dengan nilai cukup tinggi yang tidak lolos seleksi. Dicontohkan siswa dengan nilai 84,42 tetap tidak diterima, meskipun berada di jalur pemenuhan kuota.

“Ini menimbulkan pertanyaan besar terkait transparansi sistem yang digunakan,” kata Budi.

Menanggapi hal tersebut, Humas SMAN 6 Kota Madiun, Mawar Banconowati, menyampaikan  proses penerimaan siswa jalur pemenuhan kuota telah selesai. Total sebanyak 41 siswa diterima melalui jalur ini di SMAN 6. Ia juga menyebutkan bahwa nilai terendah yang diterima adalah 83.

"Pemenuhan pagu dilakukan secara otomatis oleh sistem. Proses seleksi ini tidak melihat domisili calon siswa, baik dari dalam maupun luar kota. Semua berdasarkan pemeringkatan nilai dalam sistem," ujar Mawar saat dikonfirmasi.

Menurut Mawar, sekolah hanya mengikuti ketentuan yang telah ditetapkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, dan proses seleksi sepenuhnya dijalankan secara daring dan otomatis melalui sistem pusat.

Reporter: Wiwiet Eko Prasetyo/Editor:Widyawati

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.