
JAKARTA (Lentera)- Malaysia memperluas tarif Pajak Penjualan dan Jasa (SST) yang mulai berlaku pada 1 Juli 2025. Salah satunya layanan kesehatan yang akan dikenakan pajak 6%, bagi warga negara non-Malaysia.
Menurut Kementerian Keuangan Malaysia, seperti yang dilansir dari media lokal The Star, Jumat (4/7/2025) langkah ini bertujuan untuk memperkuat posisi fiskal negara dengan meningkatkan pendapatan dan memperluas basis pajak.
Ditambahkan pula bahwa kebijakan ini akan meningkatkan kualitas jaring pengaman sosial tanpa membebani rakyat secara berlebihan.
Pajak 6% akan diperuntukkan kepada warga negara non-Malaysia. Ini termasuk layanan yang ditawarkan oleh fasilitas di bawah Private Healthcare Facilities and Services Act 1998, praktik pengobatan tradisional dan komplementer swasta, serta layanan kesehatan sekutu swasta.
Penyedia layanan wajib mendaftar jika nilai kena pajak dari layanan mereka mencapai RM1,5 juta dalam 12 bulan.
Namun, layanan kesehatan yang diberikan oleh pemerintah serta layanan kesehatan swasta di bawah Universities and University Colleges Act 1971 dan Universiti Teknologi Mara Act 1976 tidak dikenakan pajak ini.
Warga negara Malaysia dibebaskan dari kewajiban membayar pajak layanan atas layanan kesehatan swasta, pengobatan tradisional dan komplementer swasta, serta layanan kesehatan sekutu swasta.
Pasien Mengaku Terkejut
Dilansir dari straitstimes, kenaikan biaya di fasilitas kesehatan swasta di Malaysia membuat pasien terkejut, karena layanan dasar seperti pemeriksaan suhu tubuh dan perawatan luka dikenakan biaya tinggi.
Hal ini mendorong beberapa pasien untuk mencari alternatif yang lebih terjangkau di rumah sakit pemerintah.
Seorang pasien, Ny. Fazureena Hashim, 40 tahun, mengklaim bahwa rumah sakit swasta mengenakan biaya untuk setiap prosedur kecil, yang pada akhirnya menyebabkan pengeluaran yang signifikan dibandingkan dengan rumah sakit pemerintah.
“Petugas kesehatan swasta menagih biaya untuk setiap tindakan yang mereka lakukan, termasuk hal-hal kecil seperti memeriksa suhu tubuh atau mengambil sampel darah, yang seharusnya sudah termasuk dalam biaya utama.
“Saya tidak mengerti mengapa rumah sakit swasta mengenakan biaya hampir RM10 (S$3) hanya untuk kapas dan kapas alkohol.
“Dan itu pun tergantung seberapa sering Anda perlu melakukan perawatan luka,” kata dosen tersebut, yang menjalani pengobatan untuk kondisi telinga, hidung, dan tenggorokan.
Editor:Widyawati/berbagai sumber