
SURABAYA (Lentera) – Wakil Ketua Komisi C DPRD Jawa Timur, H. Agus Wicaksono mengkritisi dana desa yang hanya difokuskan untuk pembangunan fisik. Menurutnya, pembangunan desa yang ideal harus menyentuh aspek ekonomi kerakyatan dan penguatan ekonomi keluarga. Tujuannya, agar memiliki dampak langsung bagi kesejahteraan masyarakat.
“Pembangunan bukan hanya soal fisik, tapi bagaimana mendorong pertumbuhan ekonomi yang berdampak langsung ke masyarakat. Ketika ekonomi keluarga kuat, maka pengangguran bisa ditekan dan kesejahteraan meningkat,” ungkap Agus Wicaksono, Jumat (4/7/2025).
Anggota Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) dari Dapil Lumajang–Jember itu menyampaikan, selama ini masih banyak keluarga di pedesaan yang terjerat dalam praktik pinjaman berbunga tinggi. Termasuk pinjaman online yang kian marak.
Menurutnya, hal ini menjadi sinyal bahwa masyarakat membutuhkan akses pembiayaan yang lebih manusiawi dan memberdayakan.
“Beberapa masyarakat kita masih terjerat dengan adanya pinjaman berbunga tinggi, bahkan sampai pinjaman online. Ini menjadi ancaman serius bagi ekonomi keluarga,” tegasnya.
Untuk itu, Agus mendorong agar pemerintah desa mengembangkan program-program yang mendukung ekonomi kerakyatan, salah satunya melalui koperasi desa. Ia mencontohkan program Koperasi Desa Merah Putih yang tengah dirancang sebagai salah satu instrumen pemberdayaan ekonomi lokal.
“Meskipun ini sifatnya pinjaman dan berbunga, tapi ini bunganya kecil. Harapannya, bunga dari pinjaman tersebut nantinya bisa digunakan kembali untuk pembangunan desa,” jelasnya.
Namun Agus kembali mengingatkan, pembangunan desa tidak boleh terjebak dalam rutinitas pembangunan infrastruktur semata. Fondasi ekonomi masyarakat harus turut dibangun secara sistematis melalui penguatan kelembagaan ekonomi, pelatihan usaha, dan akses permodalan yang sehat.
“Kita ingin masyarakat desa punya akses terhadap sistem ekonomi yang adil dan memberdayakan. Pengelolaan ekonomi rakyat harus dilakukan dengan bijak. Jika dijalankan dengan baik, maka hasilnya juga akan baik,” pungkasnya.
Reporter: Pradhita/Editor: Widyawati