11 July 2025

Get In Touch

DPRD Mengkritisi Guru Inklusi di SMA/SMK Jatim Langka

Anggota Komisi E DPRD Jawa Timur, Imam Makruf
Anggota Komisi E DPRD Jawa Timur, Imam Makruf

SURABAYA (Lentera) — DPRD Jatim menyorotik etimpangan serius dalam penyelenggaraan pendidikan, terutama bagi siswa berkebutuhan khusus alias Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).

Anggota Komisi E DPRD Jawa Timur, Imam Makruf menegaskan, ketersediaan guru difabel/ inklusi masih langka di institusi SMA/ SMK yang dikelola Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Menurutnya, hal ini menjadi salah satu bukti nyata penyelenggaraan pendidikan inklusif masih jauh dari kata ideal.

"Kendalanya sekarang ini SMA dan SMK kekurangan guru bagi siswa inklusi atau kebutuhan khusus. Di sisi lain sekarang ini sekolah umum harus menerima siswa inklusi," ungkap Imam Makruf, Selasa (8/7/2025).

Politisi Partai Gerindra tersebut menuturkan, pemerintah harus segera mengambil langkah konkret dengan melakukan rekrutmen secara besar-besaran untuk mengisi kekosongan guru inklusi yang semakin mendesak.

“Saat membuka lowongan PPPK tentunya bisa diarahkan untuk dialihkan dan dididik menjadi guru inklusi atau kebutuhan khusus,” tuturnya,

“Tugas pemerintah itu punya kewajiban mencerdaskan kehidupan bangsa termasuk bagi siswa inklusi atau kebutuhan khusus,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Imam Makruf juga menekankan pentingnya inisiatif dari sekolah-sekolah untuk turut mencari solusi alternatif. Kerja sama dengan lembaga pendidikan atau pihak terkait bisa menjadi jembatan sementara untuk menambal kekurangan tenaga pengajar bagi siswa ABK.

“Sekolah-sekolah juga perlu didorong untuk lebih aktif dalam mencari solusi terkait kekurangan guru inklusi, misalnya dengan bekerja sama dengan pihak terkait atau lembaga pendidikan,” pungkasnya.

Reporter: Pradhita/Editor:Widyawati

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.