17 July 2025

Get In Touch

Hari Pertama Masuk Asrama SR, Siswa Akui Senang hingga Gugup Tinggal Jauh dari Orang Tua

Siswa Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 16 Kota Malang, mengikuti kegiatan MPLS di hari pertama masuk asrama, Tlogowaru, Senin (14/7/2025). (Santi/Lentera)
Siswa Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 16 Kota Malang, mengikuti kegiatan MPLS di hari pertama masuk asrama, Tlogowaru, Senin (14/7/2025). (Santi/Lentera)

MALANG (Lentera) - Hari pertama masuk asrama di Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 16 Kota Malang, dipenuhi beragam cerita dari para siswa baru. Ada yang tampak bersemangat menyambut pengalaman baru, ada pula yang mengaku gugup harus tinggal jauh dari orang tua.

Salah satu siswa SR, Ahmad Haidar Maulana tampak sumringah menjalani kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) hari pertama di ruang kelasnya, Senin (14/7/2025). Lulusan SDN Kotalama 4 ini, mengaku senang menjadi bagian dari SRMP 16.

"Saya senang sekolah di Sekolah Rakyat ini. Saya tertarik sekolah di sini karena ingin punya banyak teman," ucap Haidar tanpa ragu.

Baru pertama kali menginjakkan kaki di sekolah berasrama ini, Haidar sudah merasa nyaman. Bahkan, saat ditanya soal perasaannya harus tinggal di asrama, ia mengaku tidak takut.

"Senang, karena kan banyak temannya. Saya sudah punya teman baru juga di sini," katanya.

Anak sulung dari tiga bersaudara ini tumbuh dalam keluarga sederhana. Ayahnya pernah bekerja sebagai kuli, tetapi kini tidak bekerja. Sementara sang ibu berjualan sayur di depan gang rumah mereka di kawasan Muharto Gang 5.

Haidar pun mengaku kerap membantu ibunya berjualan saat di rumah. Meskipun begitu, ia tetap menyimpan mimpi besar.

"Saya ingin jadi tentara," katanya mantap.

Berbeda dengan Haidar, Visya Laily Maulida, siswi asal SDN Arjowinangun 4 justru datang dengan perasaan campur aduk. Di balik senyumnya, Visya mengaku sempat deg-degan dan gugup menghadapi hari pertamanya di asrama nanti.

"Saya senang bisa sekolah di sini. Tapi agak gugup dan deg-degan karena ini pertama kalinya saya pisah sama orang tua," kata Visya, ditemui di sela-sela mengantre tes kesehatan para siswa SR. 

"Persiapannya saya bawa baju-baju. Saya juga diantar kedua orang tua," tutur Visya yang bercita-cita menjadi koki, terinspirasi dari ibunya yang berjualan makanan.

Tak hanya anak-anak, para orang tua pun merasakan campuran rasa haru dan lega. Muhammad Yusuf (39), warga Polehan, mengaku bersyukur anaknya bisa bersekolah di SRMP 16.

"Sebagai orang tua, saya merasa terbantu dan diringankan kebutuhan ekonomi untuk pendidikan anak. Harapannya, anak saya bisa belajar dengan tekun dan berprestasi di sini," ujarnya.

Sementara itu, Kepala SRMP 16 Kota Malang, Rida Afrilyasanti menjelaskan hari pertama masuk diisi dengan serangkaian kegiatan, mulai dari pemeriksaan kesehatan hingga tes kebugaran dan MPLS.

"Kesiapan asrama alhamdulillah sudah selesai dan memadai. Ada beberapa fasilitas pendukung yang masih dalam proses, tapi kami pastikan kebutuhan dasar anak-anak terpenuhi," terang Rida.

Rida menyebutkan, kegiatan MPLS di SRMP 16 tidak jauh berbeda dengan sekolah lain. Hanya saja ada penambahan pembiasaan hidup berasrama. Di mana anak-anak dilatih mandiri, mengatur waktu, dan beradaptasi dengan lingkungan baru.

"Tim kami lengkap. Ada wali asuh, wali asrama, guru, dan sie keamanan. Semua berbagi tugas supaya anak-anak bisa belajar dengan aman dan nyaman," kata Rida.

Untuk diketahui, SRMP 16 memiliki 100 siswa, dengan 12 guru. Yang dari 11 guru mata pelajaran dan satu guru agama. Selain itu, ada enam wali asuh serta dua wali asrama, masing-masing untuk siswa laki-laki dan perempuan.

Reporter: Santi Wahyu/Editor: Ais

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.