
SURABAYA (Lentera) — Anggota DPRD Jawa Timur, Multazamudz Dzikri, menilai potensi kelor di Kabupaten Pasuruan dapat menjadi lokomotif pemberdayaan UMKM Desa. Dengan bantuan dari pemerintah provinsi (pemprov) dia optimistis perekonomian desa bergerak lebih cepat.
Multazamudz Dzikri menjelaskan sebelumnya daun kelor hanya dijual sebagai daun kering untuk diekspor, terutama ke Cina. Namun kini, para petani mulai mengolahnya menjadi berbagai produk siap konsumsi dengan nilai jual lebih tinggi.
“Sementara ini, petani mencoba memproduksi daun kelor menjadi coklat kelor, teh kelor, dan mie instan kelor. Rasanya enak, meski harganya agak mahal. Tapi masih ada pembeli,” ungkap Multazam, Rabu (16/7/2025).
Melihat potensi tersebut, Politisi PKB tersebut mendorong keterlibatan aktif pemerintah, baik provinsi maupun kabupaten, untuk memberikan dukungan menyeluruh terhadap pengembangan usaha kelor.
"Saya harap Pemerintah Provinsi bisa hadir mendampingi para petani kelor untuk lebih dikembangkan. Minimal bisa mempertemukan konsumen dengan produsen, syukur-syukur bisa memberikan tambahan modal," katanya.
Tak hanya sebagai komoditas ekonomi, kelor diharapkan juga menjadi bagian dari pengembangan desa berbasis edukasi dan pariwisata.
"Potensinya luar biasa, warga ingin disupport untuk jadi kampung kelor dan eduwisata. Beberapa waktu lalu ada buying dari Cina dan Jepang survey langsung melihat potensi kelor di desa ini," tuturnya.
Menurut Multazam, sinergi antarpihak sangat diperlukan agar upaya masyarakat ini tidak mandek di tengah jalan. Kolaborasi antara pemerintah, pelaku UMKM, dan pasar global harus segera diwujudkan.
"Ini peluang besar untuk meningkatkan tumbuh kembangnya UMKM yang bisa menembus pasar internasional. Sayang kalau tidak ada sentuhan Pemerintah, baik Kabupaten maupun Provinsi," pungkasnya.
Reporter: Pradhita